Kalau tadi ini water park tanpa merek sih tidak apa-apa. Rasanya, kurang pantas aja untuk water park yang mengusung produk mendunia sekelas Lego. Ya namanya jauh-jauh datang ke sini, wajar dong kalau saya punya ekspektasi tinggi. Sayang, ternyata tidak seperti yang diharapkan. Apalagi, yang sangat disayangkan, saat kami berkunjung, ternyata kolam ombak Wave Pool sedang tidak beroperasi. Wuaaa... penonton kecewa.
Beruntung, kolam playground Joker Soaker dengan ember raksasa dan perosotan cukup menghibur, walau terasa agak sesak karena banyak orang sedangkan areanya tidak terlalu besar. Buat yang suka seru-seruan, terdapat banyak pilihan perosotan. Ada Tidal Tube, Red Rush, Brick Blaster, Twin Chaser, Splash N Swirl, Wave Rider, dan Slide Racers. Sayang, Icha tidak berani naik satu pun. Aku dan Jeremy hanya sempat menjajal Red Rush yang tidak terlalu menantang, yaitu meluncur pada perosotan besar naik rakit yang bisa memuat hingga 6 orang.
Untuk fasilitas pendukung, selain kursi-kursi untuk berjemur yang lumayan banyak di kolam ombak, tersedia pula  cabana. Itu tuh, semacam saung untuk tempat beristirahat. Dibandingkan yang terdapat di sejumlah water park di Jabodetabek, cabana di sini cukup bagus karena dilengkapi penyejuk udara dan kulkas mini.
Karena waktu mengepak terburu-buru, kami lupa membawa handuk. Nggak perlu khawatir, di water park ini disediakan handuk sewa. Untuk membilas badan usai berenang yang biasanya di banyak kolam renang jadi masalah karena tempat terbatas, di water park Legoland ini sama sekali tidak masalah. Terdapat puluhan kamar bilas yang merangkap ruang ganti sehingga kami tidak perlu mengantri. Untuk menyimpan barang, tersedia loker digital yang dikunci dengan password. Jadi, kita tak perlu repot-repot membawa kunci. Benar-benar praktis. Saya hanya membawa handphone dan waterproof case serta sejumlah uang untuk makan siang.
Berakhir sudah petualangan di Legoland. Overall, untuk sekadar tahu dan merasakan, bolehlah berkunjung ke tempat ini. Untuk berkunjung kedua kali? Hmmm, kalau ada yang bayarin sih boleh ya :) Beda dengan Tokyo Disneyland, kalau ada waktu dan rezeki, kami masih mau datang lagi.
Saya kurang tahu, apakah karena faktor lingkungan sekitar, Legoland Malaysia ini begitu panas dan rasanya menyengat di kulit. Mungkin kalau udaranya lebih bersahabat, seperti waktu kami datang di pagi hari, akan terasa lebih menyenangkan. Kalau tidak, ya cukup sekian. Terima kasih sudah mau membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H