Mohon tunggu...
Mahameru Sdw
Mahameru Sdw Mohon Tunggu... Penulis - Cicurug, Sukabumi

Umur 20 tahun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadi, Siapa yang Kau Pilih?, Mereka? Atau dirimu?

2 November 2022   20:53 Diperbarui: 2 November 2022   21:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa untuk senyum saja kau takut?, Kenapa memampang raut ketus saja kau gelisah?. Siapa yang membelenggu mu dari kebebasan dan kejujuran itu?.

Apakah gara-gara mata mereka yang tak jelas bentuk dan warna nya itu?

mengapa mata yang banyak itu kau pedulikan?

Apa kau takut keterasingan?

lagi pula aku belum pernah menemukan kabar kematian yang diakibatkannya

atau kau takut pada semacam kehampaan? 

apa kau lupa bahwa kita berteman dengan dua hal itu sedari awal?

pertanyakan ulang takut mu yang berkedok pembenaranmu itu!

jika memang pilihanmu tetap seperti itu, silahkan. tak ada larangan. tapi setahuku tak ada manusia yang berharap dirinya dibelenggu.

dalam sejarah, manusia rela mati demi kebebasan.

Nilai, terbalut erat oleh kata "tergantung"

ada yang menyukai warna hitam, ada juga yang benci warna tosca. 

agaknya mustahil untuk mendapati semua senyum jika begitu.

tapi tenang! ada satu cara yang sangat efektif; yaitu dengan menjadi budak semua orang.

saran ku, jika kamu ingin menjadi budak yang handal. ada satu sikap yang perlu kamu latih agar menjadi yang terbaik dari budak yang lain. yaitu memperdalam seni menipu diri.

tipu lah dirimu sesering mungkin

bungkuk lah karena orang lain menyuruhmu begitu

merangkak lah demi kasih sayang orang - orang asing itu

bersolek lah demi pujian mulut mulut kotor priyai itu

bila perlu, telanjanglah se-bulat bulatnya demi mendapat tepuk tangan yang mewah.

ingat! jangan pernah jadi dirimu!.

Buang semua kedirian yang dibentuk oleh ketulusan itu

jadilah palsu

jangan sampai riasan bermacam rupa itu kau hapus

jangan menolak jika disuruh meniru anjing

jangan mengeluh jika disurub memerankan babi

hilangkanlah martabat

padamkanlah kehormatan

niscaya, prinsip tolol mu itu bisa kau gapai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun