Ketakutan-ketakutan tersebut itu secara tidak langsung menjelaskan bahwa penanganan Covid di negara ini bisa dibilang kurang.
Jika di Eropa ada pemain yang positif Covid-19 mereka bakal biasa saja dan bahkan sampai bosan seperti Cristiano Ronaldo yang sudah dites 3 kali namun tetap saja positif, hal itu karena masing-masing negara mereka sudah mempunyai penanganan yang terkendali.
Lalu yang kedua adalah kurang pentingnya industri sepak bola Indonesia. Kita tahu sendiri memang jika dibandingkan dengan liga Eropa, industri disini tidak sehidup ataupun se-kapitalis liga-liga Eropa. Namun yang perlu digaris bawahi adalah industri sepak bola Indonesia itu memang carut marut.Â
Contoh paling sederhana adalah masalah kaos sponsor. Kita bisa melihat jersey dari Persib Bandung, Arema, bahkan Bali United yang bisa dikatakan paling maju untuk urusan industri ketimbang klub-klub lain. Pada jersey mereka terpampang banyak sekali sponsorship. Inilah yang dikatakan sebelumnya bahwa industri sepak bola Indonesia memang tidak terlalu penting.Â
Contoh jersey bola tersebut merupakan contoh bahwa tidak adanya kepercayaan sebuah perusahaan untuk mensponsori sebuah klub secara mandiri, atau sistemnya yang memang perlu dikritisi. Namun ada beberapa klub yang memang hanya memasang 1 sponsor utama dalam jersey mereka seperti Persebaya Surabaya dan Persipura.Â
Lalu masalah lain mengapa industri sepak bola ini tidak penting karena reputasi dari PSSI sebagai pengelola liga dan Timnas sendiri pun buruk.Â
Setiap tahun, bahkan ketika dunia sedang baik-baik saja liga Indonesia selalu tidak tepat waktu, alasan retoris karena tidak mendapatkan izin Polri.
Ini menandakan bahwa sistem dalam PSSI harus ada hal yang dibenahi, agar Industri sepak bola ini juga meningkat ketika sistem PSSI jelas sehingga menarik banyak kerja sama antara sponsorship.
Selain itu, buruknya pengelolaan Timnas oleh PSSI juga menjadikan industri sepak bola dimata dunia ini buruk. Jika kita ibaratkan, timnas ini seperti mata uang.
Jika kondisi negara membaik mulai dari komoditi yang mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, lalu kesejahteraan rakyat yang seimbang, dan penggunaan mata uang Rupiah naik, maka nilai rupiah juga akan naik, bahkan hal-hal lain pun juga akan naik karena mengikuti nilai mata uang tersebut. Timnas juga seperti itu.Â
Dunia akan memandangkan sepak bola sebuah negara bukan dari liga atau klubnya, namun dari bagaimana reputasi timnasnya dari negara tersebut.