Mohon tunggu...
Mahameru
Mahameru Mohon Tunggu... Lainnya - -

Mahasiswa Antropologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ke Mana Perginya Sepak Bola Indonesia?

3 November 2020   16:09 Diperbarui: 4 November 2020   09:37 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas Indonesia U-19, merayakan kemenangan setelah melawan timnas Korea Utara U-19 pada laga babak kualifikasi grup K Piala Asia U-19 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Timnas U-19 Indonesia sukses mengunci satu tiket ke putaran final Piala Asia U-19 2020. Timnas Indonesia dan Korea Utara mengakhiri laga dengan skor 1-1.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Mereka takut kalau nanti angka Covid-19 di Indonesia ini semakin tinggi jika diselenggarakan tahun ini. Awal rencana PSSI menjalakan kembali kompetisi adalah tanggal 1 Oktober, dan akhirnya mundur pada tanggal 1 November.

Namun rencana ini masih tidak jelas, bahkan bisa jadi Liga Shopee 2020 dijalankan pada awal tahun 2021. Negara tetangga kita, Thailand sudah menjalankan liga mereka bahkan dengan adanya penonton yang tentu dibatasi kuotanya. 

Negara Malaysia juga sudah menggelar kompetisinya dengan tanpa penonton. Beberapa waktu yang lalu, isu tidak digelarnya liga Indonesia pada tahun ini sempat menjadi bahan cibiran masyarakat Twitter. Banyak yang menganggap bahwa PSSI tidak becus, lalu pihak Polri terlalu melebaykan masalah perizinan, dan banyak lagi. 

Lantas, dengan permasalahan pelik seperti itu, mengapa pihak PSSI sendiri tidak menerapkan sistem yang digunakan oleh liga-liga di Eropa atau yang paling dekat liga-liga negara tetangganya yang tidak memperbolehkan adanya penonton?

Ada 2 hal yang menjadi opini penulis disini tentang tidak jelasnya liga Indonesia saat ini. Pertama adalah penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

Jika alasannya adalah Covid-19, maka kita perlu kembali melihat bagaimana penanganan Covid di negara tercinta kita ini. Kita tahu beberapa waktu yang lalu Indonesia di hantam oleh kenaikan pasien Covid 19 yang bahkan pernah 1 hari mengalami 1000 kasus positif Covid 19. 

Karena hal itu, Jakarta sampai harus melakukan PSBB kembali pada awal Oktober lalu. Masyarakat kita mungkin sudah melek informasi, tentang bagaimana cara mengenali gejala Covid dan bagaimana cara mencegahnya. Namun yang dibingungkan adalah bagaimana cara ketika mereka terdampak?.

Salah satu hal yang menarik dijelaskan oleh Ahli epidemologi UGM Bayu Staria Wiratama dalam wawancara di sebuah acara di Kompas TV.

Menurutnya penanganan Covid di Indonesia kurang berhasil karena negara ini sempat meremehkan tentang masalah Covid-19 yang akhirnya pesan tentang menjaga kesehatan untuk menghindari Covid terlambat. 

Lalu ketidak berhasilan pemerintah pusat dalam meningkatkan testing, isolasi, dan contact tracing menjadi alasan mengapa kurang berhasilnya penanganan Covid 19. Kembali lagi ke masalah sepak bola, dari hal tersebutlah yang ditakutkan oleh negara dan pemerintah jika sepak bola kembali digelar. 

Pemerintah selalu mengabarkan bahwa penanganan Covid di Indonesia jauh lebih baik dari negara-negara lain, namun disisi lain mereka masih tidak berani memberikan izin untuk acara yang bahkan tidak sampai dihadiri 50 orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun