Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenalkan: M. Dahlan Abubakar, Penulis 40 Buku Tokoh di Sulsel

15 Maret 2021   16:43 Diperbarui: 15 Maret 2021   20:36 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MDA tertawa kecil ketika saya sebut penulisan buku biografi, sosok tokohnya sudah lebih panjang dari halaman cerita legen mitos terkenal I La Galigo di Sulawesi Selatan yang hanya terdiri atas 6.000-an halaman yang diawetkan.   

''Biografi seseorang apalagi jika dia merupakan tokoh penting yang berprestasi perlu ditulis, dibukukan jika tidak ingin hilang dalam ingatan generasi kelak,'' tandas pak Dahlan.

Empat Gubernur Sulsel secara berturut dari Prof DR HA Amiruddin Pabittei, H Zainal Basri Palaguna, H Amin Syam, dan DR H Syahrul Yasin Limpo, SH, MH juga sudah dibukukan oleh MDA.

Mengaku sering menyampaikan kepada mahasiswanya agar rajin menulis catatan-catatan ringan tentang kesehariannya yang  menarik. Lantaran kebiasaan seperti itu dapat membantu memperlancar penulisan narasi saat menulis buku biografi, tentang profil perjalanan hidup seseorang.

Saat ini, menurut pak Dahlan, menulis buku itu termasuk profesi menjanjikan lantaran sudah mulai diapresiasi oleh mereka yang mencintai buku. "Apalagi kalau ada Proyek-proyek Buku," katanya.

Melaksanakan amanah lebih dari 20 tahun sebagai Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana Sulawesi Selatan, pak Dahlan mengaku saat ini sedang menyusun sebuah buku perjalanan hidup seorang tokoh fenomenal berprestasi dalam penyelengaraan pemerintahan di Sulsel. Akan dirampungkan dalam waktu dekat.

"Saya akan menulis buku sampai tidak bisa lagi berpikir, dan menulis," tandas pak Dahlan dengan raut rupa serius.

Malam mulai larut. Seorang staf KONI Sulsel menghampiri memberikan selembar surat di tengah perbincangan dengan MDA. Ketika dia hendak beranjak mengambil sesuatu di ruang kerjanya, saya pun pamit. "Tiap malam saya ada di sini," katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun