Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Obsesi Gubernur NA Atasi Pencemaran Hadirkan Wisata Kanal di Makassar

24 Februari 2021   20:13 Diperbarui: 25 Februari 2021   14:33 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beragam jenis perahu dan kapal motor nelayan Makassar setiap hari ramai keluar masuk Kanal Penghubung TPI Rajawali kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa

Tak sebatas menjadi solusi penanggulangan pencemaran laut di depan Anjungan Losari kota Makassar. Lebih dari itu, pembuatan kanal baru sepanjang 300 meter dengan lebar 30 meter di arah selatan kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) umumnya disyukuri para nelayan pesisir pantai Makassar. Lantaran juga menyingkat waktu serta jarak perjalanan nelayan dari perairan laut Selat Makassar mencapai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rajawali di Jl Rajawali, kota Makassar atau sebaliknya.

'Kanal Gubernur" Begitu penamaan diberikan banyak nelayan terhadap kanal yang baru dibuka tersebut. Sebelumnya, satu-satunya jalur masuk armada kapal nelayan untuk mencapai TPI Rajawali hanya melalui muara Kanal Jongaya di kawasan CPI yang menyekat laut depan Anjungan Losari.

Pembuatan kanal baru tersebut kini menghadirkan adanya dua muara terhubung dari laut Selat Makassar ke Kanal Jongaya yang mengalir sejauh lebih 9 km dari arah selatan wilayah kota Makassar.

''Sudah banyak kapal nelayan penangkap ikan dari laut lepas ke TPI Rajawali melalui kanal baru yang menjadi muara baru Kanal Jongaya. Jaraknya lebih dekat dibandingkan harus memutar masuk keluar dari muara lama yang ada di Losari,'' menjelaskan seorang nelayan mengaku asal Gelesong Utara, kabupaten Takalar, saat berbincang di TPI Rajawali kota Makassar.

Hanya saja, katanya, melintas masuk keluar muara kanal baru di selatan CPI itu masih harus serba berhati-hati, terutama jika menggunakan perahu atau kapal-kapal berukuran agak besar. Diakui masih ada sejumlah batu ukuran besar yang perlu disingkirkan dari alur muara kanal baru, agar tidak mengandaskan baling-baling kapal terutama saat air laut surut.

Inilah kanal baru Kanal Selatan CPI yang sekaligus menjadi muara baru Kanal Jongaya. Kapal dan perahu nelayan Makassar sudah mulai keluar masuk muara ini/Ft: Mahaji Noesa
Inilah kanal baru Kanal Selatan CPI yang sekaligus menjadi muara baru Kanal Jongaya. Kapal dan perahu nelayan Makassar sudah mulai keluar masuk muara ini/Ft: Mahaji Noesa

Kanal baru yang menjadi muara baru Kanal Jongaya dikoneksikan dengan kanal eksisting Jongaya, diresmikan langsung oleh Gubernur Sulsel Prof DR Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr yang sering disebut dengan inisial NA, medio Januari 2021. Barusan. Justeru Kanal baru yang berada dalam kendali serta pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengang -- Jeneberang, Kementerian PUPR kini masih dalam tahap perampungan.

Pengerjaan Kanal Selatan CPI sejak Desember 2019 dilakukan bersama dengan pembuatan Kanal Terusan Jongaya sepanjang lebih 500 meter lebar 50 meter yang juga muaranya menyatu di mulut muara kanal baru Kanal Selatan CPI.

Pemprov Sulsel gigih membantu kelancaran pembuatan Kanal Selatan CPI serta Kanal Terusan Jongaya, terutama dalam rangka ikut mencarikan solusi mengatasi pencemaran lingkungan perairan laut di depan Anjungan Losari.

Sejak dilakukan reklamasi atau penimbunan laut seluas lebih 150 hektar untuk kawasan CPI tahun 2011, terjadi perubahan kondisi hidrologi air laut depan Anjungan Losari. Berubah warna hitam serta berbau busuk, juga dampak dari terjadinya perubahan bentang alam Anjungan Losari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun