Tatkala para pejabat kolonial menguasai Benteng Ujungpandang abad silam, mereka tak hanya mengubah namanya menjadi benteng Fort Rotterdam, tetapi juga mengembangkan lahan sekitarnya seluas lebih 20 km persegi menjadi kawasan pemukiman dan perkantoran  yang dinamai sebagai Stad Vlaardingen. Sudah pasti mereka para petinggi kolonial tersebut tidak pernah membayangkan jika 400 tahun kemudian anak-anak negeri ini mampu membangun dan mengembangkan wilayah Stad Vlaardingen menjadi seluas lebih 174 km bujursangkar yang kini menjadi bagian dari kota Makassar.
Wilayah Stad Vlaardingen yang dahulu dikelilingi lahan berawa dan semak belukar, kini sudah berubah ditumbuhi gedung-gedung tinggi. Bahkan Benteng Ujungpandang yang menjadi properti kebanggaan Stad Vlaardingen abad XVII dilengkapi bangunan bergaya neogotic, kini suasana lingkungannya telah berubah dengan kehadiran pembangunan sejumlah hotel menjulang langit di sekelilingnya.
Kini Makassar walaupun baru setahun lebih dipimpin Walikota Dany Pomanto yang dijuluki sebagai Anak Lorongna Makassar, kota sudah tampak tidak rantasa (kotor). Penyediaan bak-bak sampah serta angkutan sampah bermerek Tangkasarong (Truk Angkutan Sampah Lorong) dan Tangkasaki (Truk Angkutan Sampah Kita) benar-benar dalam waktu tak lama telah memberikan hasil, kini kota Makassar memasuki usia 408 tahun telah menjadi Kota Tangkasa (Bahasa Makassar, berarti Bersih).
Aksi begal Makassar yang diserem-seremkan dalam pemberitaannya, kini sekecil apapun sepak terjangnya siap ditindak pihak keamanan. Satu persatu komunitas lokal begal Makassar telah dilumpuhkan. Â
Selain untuk memeriahkan Hari Jadi ke 408, memasuki bulan Nopember 2015 yang masih berasa kemarau telah digelar berbagai event hiburan, ekspo, seminar, dan pertemuan-pertemuan dalam rangka menyambut Tahun Baru, 1 Januari 2016. Hari-hari ini ruang publik kota Makassar di sana-sini berdandan, bersuasana pesta.
Dirgahayu 408 Tahun Kota Makassar, yuk, berakhir tahun di kota metro Makassar yang sedang bergairah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H