Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makassar 408 Tahun, Tangkasa dan Aman

9 November 2015   11:49 Diperbarui: 10 November 2015   00:19 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pelataran Mandar - Toraja di Pantai Losari r/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]Sejak sepekan terakhir kota Makassar terasa riuh sekali. Berbagai kegiatan dan  acara hiburan melibatkan massa publik digelar khusus pemerintah kota kerjasama swasta dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Makassar ke 408, hari ini, Senin, 9 Nopember 2015.

Bahasa Simbol 2 x + = V bermakna Makassar Dua Kali Tambah Baik yang diperkenalkan pasangan Walikota dan Wakil Walikota Makassar periode 2014 – 2019, Mohammad Ramdhan Pomanto (Dany) dan Syamsu Rizal (Ical) di masa mereka masih berkampanye, kini kembali terpajang dalam spanduk serta baliho-baliho ucapan selamat Hari Jadi  ke 408 di berbagai sudut kota.

Memasuki usia 408 tahun gairah kehidupan warga kota Makassar tampak tetap meluap-luap, sekalipun sejak setahun terakhir pertumbuhan ekonomi secara nasional digonjang-ganjingkan dalam kondisi melemah. [caption caption="Jembatan Fly Over kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

[caption caption="Jl Pattimura di selatan Benteng Ujungpandang/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

Kehidupan kemasyarakatan dan aktivitas berbagai lapangan usaha di ibukota Provinsi Sulawesi Selatan yang kini dihuni 1,8 juta jiwa, benar-benar sudah berdenyut sebagai kota metropolitan pertama di kawasan timur Indonesia, hidup siang dan malam hari. Jika sebelumnya penganan malam Nasi Kuning dan Songkolo (ketan) Bagadang khas Makassar hanya tersaji di kedai-kedai kecil kaki lima pojok kota, kini sudah cukup banyak kafe dan resto buka melayani berbagai kebutuhan kuliner, makan minum publik sepanjang malam.

Dalam posisi geografis berada di tengah wilayah kepulauan nusantara, kota Makassar  sejak lama dipilih para peniaga sebagai lokasi strategis membangun basecamp sentral distribusi berbagai produk kebutuhan barang dan jasa dari wilayah barat ke wilayah timur Indonesia atau sebaliknya. Kondisi itu, salah satunya, menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi kota Makassar selalu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional. 

Tahun-tahun kemarin ketika pergerakan ekonomi nasional bermain tidak melebihi angka 6 persen, justeru pertumbuhan ekonomi di kota Makassar berada di atas 8 koma persen. Hingga medio 2015, dicatat pertumbuhan ekonomi kota Makassar bergerak di atas angka 9 koma persen dengan uang beredar sekitar Rp 72 triliun, saat pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional stagnan.

[caption caption="Saat peringatan Hari Jadi ke 408 kota Makassar mobil angkutan sampah Tangkasaki menjalankan tugas memunguti sampah warga di Jl Urip Sumoharjo kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

[caption caption="Karnaval Budaya memeriahkan Hari Jadi 408 Kota Makassar, Minggu (8/11/2015), juga menampilkan armada dan satuan kebersihan Makassar Tidak Rantasa/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

Berbagai kalangan optimis, dipimpin pejabat tak korup roda perekonomian di kota Makassar bukan hanya bisa dipacu 2 kali tambah baik dari kondisi sebelumnya. Bahkan dinilai dapat dibuat puluhan kali lebih baik apabila kota ini dapat tampil sebagai lokasi sentra produksi beragam kebutuhan barang, bukan didominasi dengan aktivitas layanan jasa dengan posisi hanya sebagai sentra distribusi dari berbagai produk daerah lain.

Ditunjang beragam sumberdaya kekayaan alam pertanian, kelautan, peternakan, perkebunan, dan pertambangan yang dimiliki lebih 20 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, dengan posisi strategisnya kota Makassar dapat menjadi pemicu laju pertumbuhan dahsyat ekonomi Sulawesi Selatan apabila mampu menjadi sentra produksi, pengolah dan penyedia berbagai kebutuhan barang maupun jasa.

Tatkala para pejabat kolonial menguasai Benteng Ujungpandang abad silam, mereka tak hanya  mengubah  namanya menjadi benteng Fort Rotterdam, tetapi juga mengembangkan lahan sekitarnya seluas lebih  20 km persegi menjadi kawasan pemukiman dan perkantoran   yang dinamai sebagai Stad Vlaardingen. Sudah pasti mereka para petinggi kolonial tersebut tidak pernah membayangkan jika 400 tahun kemudian anak-anak negeri ini mampu membangun dan mengembangkan wilayah Stad Vlaardingen menjadi seluas lebih 174 km bujursangkar yang kini menjadi bagian dari kota Makassar.

Wilayah Stad Vlaardingen yang dahulu dikelilingi lahan berawa dan semak belukar, kini sudah berubah ditumbuhi gedung-gedung tinggi. Bahkan Benteng Ujungpandang yang menjadi properti kebanggaan Stad Vlaardingen abad XVII dilengkapi bangunan bergaya neogotic, kini suasana lingkungannya telah berubah dengan kehadiran pembangunan sejumlah hotel menjulang langit di sekelilingnya.

Kini Makassar walaupun baru setahun lebih dipimpin Walikota Dany Pomanto yang dijuluki sebagai Anak Lorongna Makassar, kota sudah tampak tidak rantasa (kotor).  Penyediaan bak-bak sampah serta angkutan sampah bermerek Tangkasarong (Truk Angkutan Sampah Lorong) dan  Tangkasaki (Truk Angkutan Sampah Kita) benar-benar dalam waktu tak lama telah memberikan hasil, kini kota Makassar memasuki usia 408 tahun telah menjadi Kota Tangkasa (Bahasa Makassar, berarti Bersih).

Aksi begal Makassar yang diserem-seremkan dalam pemberitaannya, kini sekecil apapun sepak terjangnya siap ditindak pihak keamanan. Satu persatu komunitas lokal begal Makassar telah dilumpuhkan.  

Selain untuk memeriahkan Hari Jadi ke 408, memasuki bulan Nopember 2015 yang masih berasa kemarau telah digelar berbagai event hiburan, ekspo, seminar, dan pertemuan-pertemuan dalam rangka menyambut Tahun Baru, 1 Januari 2016. Hari-hari ini ruang publik kota Makassar di sana-sini berdandan, bersuasana pesta.

Dirgahayu 408 Tahun Kota Makassar, yuk, berakhir tahun di kota metro Makassar yang sedang bergairah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun