[caption id="attachment_347881" align="aligncenter" width="480" caption="Tulisan pendemo Tolak Reklamasi di pantai Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]
Dipertanyakan banyak pihak hingga saat ini tidak ada analisa output yang jelas berapa kemampuan daya hambat laju sedimentasi di Teluk Kendari melalui proyek Revitalisasi Teluk Kendari. Menurut Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam,SE ketika memaparkan laporan kepada Presiden RI, Jokowi saat berkunjung ke kota Kendari Nopember 2014, setiap tahun terdapat sekitar 5 juta kubik material sedimentasi masuk ke perut Teluk Kendari.
[caption id="attachment_347882" align="aligncenter" width="480" caption="Tepian lokasi Kendari Water Sport yang kering mendangkal saat air laut surut/Ft: Mahaji Noesa"]
[caption id="attachment_347884" align="aligncenter" width="480" caption="Kendari Water Sport di Teluk Kendari sedang dalam tahap perampungan/Ft: Mahaji Noesa"]
Terdapat 13 sungai besar dan kecil bermuara ke Teluk Kendari, serta hampir semua drainase kota yang membawa material limbah dan endapan juga kini mengalir masuk tanpa filter ke Teluk Kendari. Kata banyak warga, ‘’Apa gunanya revitalisasi jika tak ikut mengatasi laju pendangkalan dan pencemaran teluk.’’
Di antaranya kemudian ada yang menunjuk contoh, Kendari Water Sport yang kini sedang dibangun oleh pihak pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara di Teluk Kendari, arah barat Kendari Beach, tepiannya justeru kering berlumpur saat air surut. Suatu perencanaan yang sangat kontras untuk label Kendari Water Sport.
https://www.youtube.com/watch?v=sLrDg4lB3JM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H