Mungkin baru kali ini sejak republik ini berdiri ,acara resmi Musrembangnas membahas soal racun kalajengking. Setidaknya hal ini menunjukkan begitu urgennya informasi ini menjadi wacana,hingga masuk skala prioritas untuk dibahas.
Ada fenomena  yang menarik  di sela  acara  Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 30/4/2018 lalu. Presiden Jokowi menawarkan tips cepat kaya dengan cara berbisnis racun kalajengking. Menurut Jokowi, harga racun kalajengking lebih mahal dibanding harga emas.
Mencermati Mahalnya Racun Kalajengking,sampai presiden menganggap penting hal ini untuk disampaikan  pada acara penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas). Menurut Presiden harga racun kalajengking mencapai 10,5 juta USD (dolar Amerika Serikat) per liter atau jika dirupiahkan mencapai Rp 145 miliar per liter.
Atas alasan itu dia meminta para kepala daerah untuk mengumpulkan racun kalajengking jika ingin kaya, ketimbang harus mengkorupsi uang rakyat."Jadi Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi disambut tawa hadirin.Seperti yang dilansir SIAGAINDONESIA.COM, 30/4/2018.
Menurut pantauan di berberapa pasar  media online antara lain di toko online internasional Alibaba.com, racun kalajengking paling murah dijual US$ 50/gram atau setara Rp 698.500/gram pada kurs Rp 13.970/US$. Dari konfirmasi ini  menunjukkan  informasi  mahalnya  racun kalajenging ada benarnya , karena harganya lebih mahal dari 1 gram emas yang harganya sekitar Rp 652.000.
Lalu apa  yang membuat begitu mahal?  Mengutip quora.com, Kamis (3/5/2018), ada dua alasan utama mengapa racun kalajengking begitu mahal harganya di pasar. Pertama adalah cara mendapatkannya yang tergolong sulit.Seekor kalajengking, hanya bisa menghasilkan 0,006 mg hingga 2 mg racun. Rata-rata, bahkan kurang dari 0,5 mg per ekor.Â
Artinya, untuk memperoleh 1 gram racun kalajengking, diperlukan sedikitnya 2.000 ekor kalajengking dengan asumsi 1 ekor menghasilkan 0,5 mg racun.Selain itu, mencari kalajengking juga bukan perkara mudah. Ada risiko besar yang mengancam nyawa untuk mendapatkannya sehingga wajar saja harganya begitu tinggi. Padahal, racun ini tergolong ramai peminat lantaran khasiatnya yang sudah terbukti dalam sejumlah penelitian bisa mengobati beberapa jenis penyakit termasuk kanker.
Secara ekonomis ide ini cukup cemerlang ,apa lagi disampaiakan di saat kondisi moneter yang lesu ,tekanan nilai rupiah yang makin kuat,sampai munculnya  gagasan redonominasi mata uang Rp.1000 menjadi RP.1 oleh BI  alasan efisiensi.
Sehingga pernyataan Presiden Jokowi soal kalajengking sebagai komoditas dengan harga termahal memang patut diapresiasi.  Persoalannya  bagaimana  cara memaksimalkan masyarakat agar memelihara kalajengking bisa menekan angka kemiskinan nasional,ini sebuah PR besar. Selanjutnya soal SDM  mampukah  SDM kita bisa mengelola  tantangan  (kebuasan kalajengking dan bahayanya  bagi yang tidak bisa)menjadi peluang komoditi yang menguntungkan.bagaimanapun  secara fakta hewan tersebut bukanlah kategori hewan yang mudah diternak.
Keberanian Presiden,melontarkan gagasan di forum resmi tersebut tentu bukanlah tidak berdasar,Seperti dilansir ChinaDaily ,beberapa Kisah Sukses Pembudidaya Kalajengking di China
dikatakan, kisah sukses pembudidaya kalajengking bisa kita lihat di sebuah desa NongJing di China. Desa ini telah menemukan cara untuk menaikann standar kehidupan mereka melalui beternak kalajengking-demikian ditulis China Daily pada 2017 silam. Sejauh itu Pemerintah China ikut ambil bagian dalam suksesnya desa ini.Â