Saat itu Pemerintah China menggelontorkan dana 1 juta Yuan. Alhasil melalui pelatihan kepada warga desa tentang cara budidaya kalajengking, maka setiap warga bisa mendapatkan penghasilan 2.000 hingga 3.000 yuan perbulan."Kami menyediakan penduduk desa sumber pendapatan dan pengetahuan teknis yang dapat mereka gunakan untuk bisnis mereka di masa depan," ungkap Qiu Xiaojun seperti dilansir ChinaDaily.
Mencermati  fenomena ini, pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing,menyatakan  ide Jokowi tersebut adalah konsep yang menguntungkan. Jokowi melihat peluang bisnis yang besar dari bisa kalajengking tersebut. Namun Jokowi tidak boleh lepas tangan. Menurut Emrus, seperti yang disampaikan  kepada suaramerdeka .com  " Konsekuensi dari tidak lepas tangan adalah, harus ada penyuluhan dan fasilitasi dari dinas-dinas pertanian dari dinas-dinas di seluruh Indonesia agar budidaya dapat jadi yang terbaik dan bermutu "Â
Dengan demikian kita butuh waktu untuk menunjukkan bukti kepada rakyat kalau kalajengking ternyata akan menguntungkan perekonomian rakyat. Budi daya kalajengking ternyata  dapat menciptakan laba. Semoga ini bisa  menjadi fakta  meningkatkan kesejahteraan rakyat  dengan  cara  sederhana budidaya kalajengking  berpeluang menghasilkan laba,yang nyata  bukan PHP bisa dibuktikan. Kebenaran fakta ini tentu akan  mendorong  rasa  empati  kepada siapapun yang telah nyata  mampu memecahkan  problem ekonomi rakyat sekarang ini meskipun  sekedar  budi daya kalajenging.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI