Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Kalajengking Vs Laba-Laba

4 Mei 2018   00:36 Diperbarui: 4 Mei 2018   18:32 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalajengking VS Laba-Laba,...https://www.youtube.com/watch?v=m2VVgPI0XkU

 Mungkin baru kali ini sejak republik ini berdiri ,acara resmi Musrembangnas membahas soal racun kalajengking. Setidaknya hal ini menunjukkan begitu urgennya informasi ini menjadi wacana,hingga masuk skala prioritas untuk dibahas.

Ada fenomena  yang menarik  di sela  acara  Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 30/4/2018 lalu. Presiden Jokowi menawarkan tips cepat kaya dengan cara berbisnis racun kalajengking. Menurut Jokowi, harga racun kalajengking lebih mahal dibanding harga emas.

Mencermati Mahalnya Racun Kalajengking,sampai presiden menganggap penting hal ini untuk disampaikan  pada acara penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas). Menurut Presiden harga racun kalajengking mencapai 10,5 juta USD (dolar Amerika Serikat) per liter atau jika dirupiahkan mencapai Rp 145 miliar per liter.

Atas alasan itu dia meminta para kepala daerah untuk mengumpulkan racun kalajengking jika ingin kaya, ketimbang harus mengkorupsi uang rakyat."Jadi Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi disambut tawa hadirin.Seperti yang dilansir SIAGAINDONESIA.COM, 30/4/2018.

Menurut pantauan di berberapa pasar  media online antara lain di toko online internasional Alibaba.com, racun kalajengking paling murah dijual US$ 50/gram atau setara Rp 698.500/gram pada kurs Rp 13.970/US$. Dari konfirmasi ini  menunjukkan   informasi  mahalnya  racun kalajenging ada benarnya , karena harganya lebih mahal dari 1 gram emas yang harganya sekitar Rp 652.000.

Lalu apa  yang membuat begitu mahal?  Mengutip quora.com, Kamis (3/5/2018), ada dua alasan utama mengapa racun kalajengking begitu mahal harganya di pasar. Pertama adalah cara mendapatkannya yang tergolong sulit.Seekor kalajengking, hanya bisa menghasilkan 0,006 mg hingga 2 mg racun. Rata-rata, bahkan kurang dari 0,5 mg per ekor. 

Artinya, untuk memperoleh 1 gram racun kalajengking, diperlukan sedikitnya 2.000 ekor kalajengking dengan asumsi 1 ekor menghasilkan 0,5 mg racun.Selain itu, mencari kalajengking juga bukan perkara mudah. Ada risiko besar yang mengancam nyawa untuk mendapatkannya sehingga wajar saja harganya begitu tinggi. Padahal, racun ini tergolong ramai peminat lantaran khasiatnya yang sudah terbukti dalam sejumlah penelitian bisa mengobati beberapa jenis penyakit termasuk kanker.

Secara ekonomis ide ini cukup cemerlang ,apa lagi disampaiakan di saat kondisi moneter yang lesu ,tekanan nilai rupiah yang makin kuat,sampai munculnya  gagasan redonominasi mata uang Rp.1000 menjadi RP.1 oleh BI  alasan efisiensi.

Sehingga pernyataan Presiden Jokowi soal kalajengking sebagai komoditas dengan harga termahal memang patut diapresiasi.  Persoalannya  bagaimana  cara memaksimalkan masyarakat agar memelihara kalajengking bisa menekan angka kemiskinan nasional,ini sebuah PR besar. Selanjutnya soal SDM  mampukah  SDM kita bisa mengelola  tantangan  (kebuasan kalajengking dan bahayanya  bagi yang tidak bisa)menjadi peluang komoditi yang menguntungkan.bagaimanapun  secara fakta hewan tersebut bukanlah kategori hewan yang mudah diternak.

Keberanian Presiden,melontarkan gagasan di forum resmi tersebut tentu bukanlah tidak berdasar,Seperti dilansir ChinaDaily ,beberapa Kisah Sukses Pembudidaya Kalajengking di China

dikatakan, kisah sukses pembudidaya kalajengking bisa kita lihat di sebuah desa NongJing di China. Desa ini telah menemukan cara untuk menaikann standar kehidupan mereka melalui beternak kalajengking-demikian ditulis China Daily pada 2017 silam. Sejauh itu Pemerintah China ikut ambil bagian dalam suksesnya desa ini. 

Saat itu Pemerintah China menggelontorkan dana 1 juta Yuan. Alhasil melalui pelatihan kepada warga desa tentang cara budidaya kalajengking, maka setiap warga bisa mendapatkan penghasilan 2.000 hingga 3.000 yuan perbulan."Kami menyediakan penduduk desa sumber pendapatan dan pengetahuan teknis yang dapat mereka gunakan untuk bisnis mereka di masa depan," ungkap Qiu Xiaojun seperti dilansir ChinaDaily.

Mencermati  fenomena ini, pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing,menyatakan  ide Jokowi tersebut adalah konsep yang menguntungkan. Jokowi melihat peluang bisnis yang besar dari bisa kalajengking tersebut. Namun Jokowi tidak boleh lepas tangan. Menurut Emrus, seperti yang disampaikan  kepada suaramerdeka .com  " Konsekuensi dari tidak lepas tangan adalah, harus ada penyuluhan dan fasilitasi dari dinas-dinas pertanian dari dinas-dinas di seluruh Indonesia agar budidaya dapat jadi yang terbaik dan bermutu " 

Dengan demikian kita butuh waktu untuk menunjukkan bukti kepada rakyat kalau kalajengking ternyata akan menguntungkan perekonomian rakyat. Budi daya kalajengking ternyata  dapat menciptakan laba. Semoga ini bisa  menjadi fakta  meningkatkan kesejahteraan rakyat  dengan  cara  sederhana budidaya kalajengking  berpeluang menghasilkan laba,yang nyata  bukan PHP bisa dibuktikan. Kebenaran fakta ini tentu akan  mendorong  rasa  empati  kepada siapapun yang telah nyata  mampu memecahkan  problem ekonomi rakyat sekarang ini meskipun  sekedar   budi daya kalajenging.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun