Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sisi Lain Fenomena Deparpolisasi

13 Maret 2016   10:42 Diperbarui: 14 Maret 2016   06:53 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prasetio menilai, jalur independen merupakan perwujudan paham liberal. Padahal untuk konteks Indonesia, peran parpol juga sebagai wadah pertanggung jawaban kepala daerah yang diusung. "Soal deparpolisasi.

Secara tata negara, deparpolisasi adalah pelemahan. PDIP melawan deparpolisasi," kata Prasetio. Disisi lain istilah deparpolisasi adalah manifestasi sikap masyarakat yang sudah melek politik atau berupa bentuk oto kritik terhadap penyelenggaraan partai politik dalam pemilihan kepada daerah yang selama ini tidak memuaskan publik kontestanya.

Berbagai kinerja partai politik yang amburadul sering diwarnai fenomena keculasan, politik transaksional yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat. Dramatisasi kasus ahok yang memilih jalur independen ini akhirnya terlanjur dikenal deparpolisasi.

Namun sebenarnya jika kita menilik awal keputusan Ahok melakukan aksi ini dilatarbelakangi dengan berbagai penyebab unik.Seperti yang diungkapkan detik.com antara lain :

1.Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meneguhkan tekadnya untuk maju pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen. Ahok sebenarnya berniat menggandeng politikus PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan bakal cawagub dia. Namun 'restu' PDIP tak kunjung didapat.

2. Setelah memutuskan maju independen, Ahok mengaku sudah bertemu dan berbicara dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kepada Mega, Ahok menyampaikan niatnya maju Pilgub DKI bersama Ketua BPKAD Heru Budi Hartono lewat jalur independen.

3. Menurut Ahok, saat menerima laporan itu Megawati tak marah kepadanya karena maju independen. "Karena banyak orang partai juga marah (atas keputusan saya). Ya Ibu (Megawati) sih enggak marah sama saya, tapi yang lain marah. Enggak apa-apa sih," kata Ahok usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Saharjo Menteng Atas, Jl Dr Saharjo, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2016).

4.Namun sesaat setelah pengakuan Ahok tersebut, di tempat terpisah Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi tiba-tiba mengungkap fakta lain. Prasetio mengaku mendapat perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati untuk konsolidasi menghadapi Pilgub DKI.

5. PDIP, kata Prasetio, di Pilgub DKI bisa mengajukan calon sendiri. Namun mereka tak ingin buru-buru mengumumkan nama kandidatnya. Sejumlah nama potensial masih disaring oleh DPD PDIP DKI. Nama Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini disebut masuk kandidat nama cagub DKI dari PDIP.

6. Selain konsolidasi, PDIP tiba-tiba mempersoalkan munculnya calon independen di pilkada. Menurut Prasetio, pengajuan calon kepala daerah dari jalur independen adalah bentuk deparpolisasi. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun