Mohon tunggu...
Maghfira Arsyi Sani
Maghfira Arsyi Sani Mohon Tunggu... Mahasiswa - bismillah

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Prodi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional

5 April 2021   23:10 Diperbarui: 5 April 2021   23:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL DAN ISLAM

Didalam sistem perekonomian, tentunya terdapat beberapa sistem yang berbeda beda, sehingga adanya perbedaan perbedaan pada sistem perekonomian dunia. 

Terdapat sistem ekonomi kapitalis, sosialis yang keduanya bisa disebut sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi islam yang berpegang pada syariat islam. 

Kedua sistem ekonomi baik konvesional dan islam ini sangat berbeda sehingga masyarakat pun diharuskan memilih untuk memilih sebagai contoh akun bank, apakah akan memilih konvensional atau syariah. sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangannya, terdapat sejarah sistem ekonomi konvesional dan islam.

A. Sejarah ekonomi konvensional

Didalam ekonomi konvensional, terdapat dua sistem ekonomi yang mendominasi, yaitu Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis. Terdapat dua negara adidaya sebagai representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni Soviet dan Eropa Timur serta negara China dan Indochina seperti Vietnam dan Kamboja.

Sistem ekonomi kapitalis dipengaruhi dengan adanya semangat untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan sumber daya yang terbatas. Usaha kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan untuk memenuhi kebutuhan. Kebebasan ini mengakibatkan tingginya persaingan diantara sesamanya untuk bertahan. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa kecenderungan antara lain:

  • kebebasan memiliki harta secara perorangan,
  • kebebasan ekonomi dan persaingan bebas, serta
  • ketimpangan ekonomi.

Sedangkan, kemakmuran bersama adalah tujuan utama sistem ekonomi sosialis. Filosofis ekonomi sosialis, adalah bagaimana bersama-sama mendapatkan kesejahteraan. Ciri-ciri ekonomi sosalis diantaranya:

  • pemilikan harta oleh negara,
  • kesamaan ekonomi, dan
  • disiplin politik.

Setelah runtuhnya Sosialisme di Uni Soviet seolah memberikan sinyal terhadap dunia bahwa ideologi Kapitalis mulai menguasai berbagai negara-negara di dunia. Ekonomi kapitalis hanya dimiliki oleh segelintir orang seperti pemilik modal. Kekayaan hanya dimiliki oleh mereka sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.

Sistem Kapitalis yang berorientasi pada pasar sempat hilang pamornya setelah terjadinya inflasi besar-besaran di Eropa tahun 1923 dan masa resesi dalam perekonomian pada tahun 1929-1933 di Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dunia akibat dampak sistem yang di kembangkannya, yaitu mengakibatkan jutaan pekerja menganggur, bangkrutnya bank-bank didunia, terhentinya sektor produksi dan terjadi depresi pada ekonomi dunia.

Momentum tersebut digunakan oleh Keynesian untuk menerapkan Sistem Ekonomi Alternatif -- yang telah berkembang ideologinya dipelopori oleh Karl Mark, sistem ini berupaya menghilangkan perbedaan pemodal dari kaum bawah dengan Sistem Ekonomi tersentral, dimana negara memiliki otoritas penuh dalam menjalankan roda perekonomian. Namun, dalam perjalanannya sistem ini pun tidak dapat memberikan jalan keluar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dunia sehingga pada akhir dasawarsa 1980-an dan awal dekade 1990-an, Sistem Ekonomi tersebut mulai hancur ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin dan terpecahnya Negara Uni Soviet menjadi beberapa bagian.

Pada awal tahun 1990-an, dunia seakan hanya memiliki satu Sistem Ekonomi yaitu Ekonomi Orientasi Pasar dengan perangkat bunga sebagai penopang utama, negara-negara

Sosialis-pun bergerak searah dengan trend yang ada sehingga muncullah istilah Neososialis yang sebenarnya hanyalah modifikasi dari Sistem Sosialis dan perubahannya kearah sistem Mekanisme Pasar.

Pasca Perang Dunia kedua, meskipun modifikasi dari Ekonomi Orientasi Pasar dan Neososialis banyak dijalankan oleh negara-negara di dunia, kesua Sistem Ekonomi tersebut tetap belum mampu untuk mencari solusi dari krisis dan problematika ekonomi dunia, diantaranya adalah inflasi, krisis moneter Internasional, problematika pangan, problematika hutang negara yang terus berkembang dan lain-lain. Disaat yang sama, negara-negara pada masa dunia ketiga mengalami masalah keterbelakangan dan ketertinggalan dalam seluruh aspek, penyebab utamanya adalah negara tersebut memakai model pembangunan negara barat yang tidak selalu sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial dan politik negara tersebut, sehingga negara-negara dunia ketiga tidak akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

Posisi negara Muslim setelah berakhirnya Perang Dunia kedua menjadi objek Tarik menarik dari dua kekuatan ideologi tersebut, hal itu disebabkan tidak adanya visi rekonstruksi pembangunan ekonomi oleh para pemimpin negara muslim dari sumber Islami orisinil pasca kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh

penjajahan dan kolonialisme barat.

B. Sejarah ekonomi islam

Sebenarnya, Sistem Ekonomi Islam sudah ada sejak Nabi Adam AS, lalu dilanjutkannya kepada nabi setelahnya sampai nabi Isa. Syariat yang di amalkan oleh para nabi adalah syariat Islam, walaupun syariatnya berbeda beda. Walaupun begitu, semuanya Allah ridhoi sesuai dengan suasana masa tersebut. Karena syariat nabi nabi terdahilu tidak boleh di amalkan oleh nabi yang baru. Sehingga Allah SWT. mengutus nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.

  • Ajarannya merangkum semua aspek kehidupan termasuk urusan ekonomi. Istilah yang biasa digunakan untuk me-rujuk kepada urusan ekonomi ialah kajian Fiqh al-Mu'malat ataupun Fiqh al-Mlliyyt. Terdapat empat mazhab utama dalam Islam untuk membicarakan tentang hukum-hukum atau peraturan dalam ilmu Fiqh iaitu Mazhab Maliki, Hanafi, Syafie dan Hambali. Perbedaan diantara empat mazhab ini hanyalah terdapat didalam cabang-cabang pelaksanaan sesuatu hu-kum atau peraturan. Dasar pelaksanaan tetap sama dan dirujuk pada dasar hukum yang sama. Terdapat juga pemikir-pemikir berikutnya yang membincangkan perjalanan urusan ekonomi seperti Abu Yusuf (731-798 M). Al-Ghazali (1030-1111 M), Ibnu Taimiyah (1262-1328 M), Ibnu Khaldun (1332-1406 M), dan Shah Waliullah (1702-1763 M).

Ciri- Ciri Ekonomi konvensional

Ekonomi Sosialis

  • Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
  • Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sebagai individu-individu fiksi belaka. Dan tidak adanya pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
  • Peran pemerintah sangat kuat
  • Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
  • Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
  • Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).

Ciri-ciri Ekonomi Islam

  • Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi
  • Syariah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi.
  • Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi

Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Konvensional

Kelebihan ekonomi kapitalis

  • Penganut mazhab kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi dapat membuat masyarakat memiliki banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap "produksi" dan tingkat "harga" pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional di antara kedua variabel. Persaingan akan mempertahankan keuntungan dan upah pada tingkat yang sederhana.
  • Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan hasil.

Kelemahan ekonomi kapitalis

  • Persaingan bebas yang tidak terbatas, mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi serta munculnya semangat persaingan diantara individu. Sebagai contoh hak individu yang tidak terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat dan pada akhirnya akan merusak sistem perekonomian.
  • Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan dan pekerja, penerima upah tidak mempunyai kesempatan yang sama dengan saingannya, sehingga ketidakadilan ini memperdalam gap (jurang) antara yang kaya dan miskin.
  • Sistem ekonomi kapitalis, disatu pihak memberikan seluruh manfaat produksi dan distribusi di bawah penguasaan para ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak dan membatasi mengalirkan kekayaan di kalangan orang-orang tertentu saja. Di pihak lain menjamin kesejahteraan semua pekerja kepada beberapa orang yang hanya mementingkan diri sendiri.

Kelemahan Ekonomi Sosialis

  • Sulit melakukan transaksi
  • Membatasi kebebasan
  • Mengabaikan pendidikan moral

Kelebihan ekonomi sosialis

  • Disediakannya kebutuhan pokok
  • Didasarkan perencanaan Negara
  • Produksi dikelola oleh Negara

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Islam

Kelebihan Sistem Ekonomi Islam

  • Menjunjung kebebasan individu
  • Mengakui hak individu terhadap harta
  • Jaminan sosial
  • Distribusi kekayaan
  • Larangan menumpuk kekayaan
  • Kesejahteraan individu dan masyarakat

Kelemahan Sistem ekonomi Islam

  • Secara global kelemahan sistem ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa faktor sebagai berikut:
  • Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
  • Praktek ekonmi konvensional lebih dahulu dikenal
  • Tidak ada representasi ideal negara yang menggunakan sistem ekonmi Islam
  • Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
  • Pendidikan masyarakat yang materialisme

DAFTAR PUSTAKA

Amiral. (2017). PERBANDINGAN EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI ISLAM. Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017. 148-149.

Bakhri, Boy Syamsul. (2011). Sistem Ekonomi Islam dalam Perbandingan. Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1. 43-44.

M Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995, Hlm. 315.  

 Itang & Adib Daenuri. (2017). SISTEM EKONOMI KAPITALIS, SOSIALIS DAN ISLAM. Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan & Kebudayaan Vol. 18 No. 1 (Januari-Juni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun