Praktik-praktik penatalayanan Sakramen, penampilan liturgis dan partisipasi jemaat dalam ibadah dapat di kembangkan dan di perbaharui sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal. Perubahan atau modifikasi ini bila dirasa perlu untuk di perbaharui maka hal tersebut sash-sah saja, sebab hal di perbaharui adalah tradisi Lutherannya bukan teologi Lutheran itu sendiri. Gereja harus lebih terbuka terhadap hal ini dengan melihat perkembangan dunia dan konteks dimana gereja berada pada masa kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H