Mohon tunggu...
magdalenawahyuni
magdalenawahyuni Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang akan berbagi tentang pendidikan khusus nya yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Empati Membantu Menyelesaikan Konflik

3 Januari 2025   10:11 Diperbarui: 3 Januari 2025   12:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Membuka Jalan Untuk Membentuk Hubungan Yang Lebih Erat 

  • Dengan menunjukkan empati saat menyelesaikan konflik, kita membangun kepercayaan dan saling pengertian di antara pihak yang terlibat. Hal ini dapat mempererat hubungan dan mencegah konflik serupa terjadi di masa depan. Selain itu, sikap empati kita akan meningkatkan reputasi kita sebagai orang yang dapat menyelesaikan konflik dengan baik

2. Mempercepat Penyelesaian Konflik Secara Adil 

  • Dengan empati, kita bisa memahami perasaan orang lain dan memiliki pandangan dari sisi orang lain juga, sehingga membuat kedua belah pihak saling mengerti apa yang diinginkan satu dengan yang lain dan memaksa kedua belah pihak untuk mencari solusi atau jalan tengah yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

3. Mengurangi Emosi Yang Berlebih 

  • Dalam situasi konflik, sering kali emosi memuncak dan sulit untuk dikendalikan. Dengan menunjukkan empati, dapat membantu meredakan emosi yang memuncak itu menjadi lebih mereda sehingga bisa menciptakan kondisi yang lebih memungkinkan untuk ber komunikasi dengan kepala yang dingin.

4. Membangun Kepercayaan 

  • Dalam konflik, sering sekali muncul rasa saling curiga yang menjadi penghambat yang besar untuk mencapai penyelesaian masalah. Saling curiga ini muncul karena kedua belah pihak merasa tidak dimengerti, tidak dihargai, atau salah satu pihak hanya memikirkan kemenangan nya sendiri. Melalui empati, kita bisa menunjukkan kepedulian yang tulus dengan saling mendengarkan dan dapat menghilangkan prasangka yang buruk antara satu dengan yang lain, sehingga dapat membangun kepercayaan dan memudahkan untuk menyelesaikan konflik.

BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN EMPATI? 

Empati bukanlah sesuatu yang langsung terjadi begitu saja ketika terjadi emosi, empati itu sebuah keterampilan yang perlu terus menurus untuk dikembangkan agar menjadi sebuah kebiasaan dalam menyelesaikan konflik. Berikut ada 4 “M” untuk mengembangkan empati:

1. Mendengarkan Dengan Aktif 

  • Ketika sedang terlibat dalam konflik, sangat penting untuk memberikan perhatian penuh pada apa yang hendak dikatakan orang lain, usahakan jangan terlalu sibuk memikirkan apa yang ingin kita katakan sampai membuat kita lupa untuk benar-benar mendengarkan lawan bicara kita. Jangan menyela dan memberi komentar yang menyerang tetapi fokus pada isi dan emosi di setiap kata demi kata.

2. Mengajukan Pertanyaan Terbuka 

  • Daripada langsung menyimpulkan, coba juga untuk bertanya untuk menggali lebih dalam lagi dan untuk memperjelas pemahaman tentang perasaan atau prespektif orang lain. Melalui kita bertanya bisa menujukkan niat untuk memahami, bukan menghakimi.

3. Menjaga Bahasa Tubuh 

  • Empati bukan hanya tentang perkataan saja, tapi empati juga bagaimana kita membawa diri. Ketika berbicara dalam kondisi konflik, perlu memastikan bahwa bahasa tubuh kita menunjukkan keterbukaan, seperti kontak mata yang hangat, anggukan, dan posisi duduk yang tidak menghakimi.

4. Merasakan Apa Yang Orang Lain Rasakan 

Sambil mendengarkan, memperhatikan, kita bisa sambil merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Coba meluangkan waktu untuk membayangkan ketika ada di posisi orang tersebut. “Kalo aku ada di posisi dia..” dengan mencoba merasakan emosi mereka, kita akan dapat memahami situasi dari sudut pandang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun