Mohon tunggu...
Magdad Hatim
Magdad Hatim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FKIP UPGRIP, Sekretaris Dewan Pendidikan Prov Sumsel

Hobi membaca, saat ini selain sebagai dosen Universitas PGRI Palembang, juga sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan untuk Periode 2000 sd 2024. Lulus S1 dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Sriwijaya tahun 1988.; Strata 2 Linguistik dari Universitas Indonesia, dan Strata 3 dari Universitas Negeri Jakarta untuk Linguistik Terapan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadilah Pengurus Komite Sekolah yang Proaktif dan Sinergetik

17 April 2023   07:30 Diperbarui: 17 April 2023   07:29 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai anggota Komite Sekolah, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi yang bernilai kepada sekolah. Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk memberikan kontribusi yang bernilai adalah sebagai berikut: (a) kita dapat memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, (2) berpartisipasi dalam program dan kegiatan di sekolah, (3) membantu dalam pengumpulan dana untuk kegiatan dan program di sekolah, dan (4) memperkuat kemitraan antara sekolah dan masyarakat, khususnya dengan Dunia Usaha dan Dunia industri (DUDI).

Sebagai anggota Komite Sekolah, kita dapat memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Misalnya, kita dapat memberikan masukan terkait program pembelajaran, pengembangan kurikulum, peningkatan fasilitas dan sarana prasarana, program pendidikan karakter untuk menghindari tawuran, penggunaan narkoba, seks bebas, bullying, dll.,  serta pengembangan kemampuan guru dan staf di sekolah. Dengan memberikan saran, bantuan dan masukan yang konstruktif, kita dapat membantu sekolah dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan yang ditawarkan.

Sebagai anggota Komite Sekolah, kita juga dapat berpartisipasi dalam program dan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah. Misalnya, kita dapat turut serta dalam kegiatan keagamaan, sosial, olahraga, seni, atau budaya yang diadakan oleh sekolah. Dengan berpartisipasi dalam program dan kegiatan tersebut, kita dapat memperlihatkan dukungan kita kepada sekolah dan juga dapat membantu meningkatkan keberhasilan dan prestasi siswa.

Sebagai anggota Komite Sekolah, kita juga dapat membantu pengumpulan dana untuk kegiatan dan program yang diadakan oleh sekolah. Kita dapat mengajak masyarakat sekitar atau pihak lain, khususnya Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk menyumbangkan dana untuk kepentingan sekolah. Dalam hal ini, kita dapat memperlihatkan komitmen dan dedikasi kita untuk membantu sekolah mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Selain itu, sebagai anggota Komite Sekolah, kita juga dapat memperkuat kemitraan antara sekolah dan masyarakat. Kita dapat mengajak masyarakat, DUDI untuk berpartisipasi dalam program dan kegiatan di sekolah, atau memberikan dukungan dan masukan yang positif terhadap kinerja sekolah. Dengan memperkuat kemitraan antara sekolah dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mendukung bagi siswa dan staf di sekolah.

Singkatnya, sebagai anggota Komite Sekolah, kita memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi yang bernilai kepada sekolah. Dengan memberikan saran dan masukan yang konstruktif, berpartisipasi dalam program dan kegiatan di sekolah, membantu  dalam pengumpulan dana untuk kegiatan dan program di sekolah melalui cara yang kreatif dan inovatif, serta memperkuat kemitraan antara sekolah dan masyarakat, kita dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang ditawarkan dan mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Ketika kita dipilih oleh para orangtua/wali siswa sebagai anggota Penguru Komite Sekolah, dan kita menyatakan kesediaan kita, maka sesungguhnya secara tidak langsung  kita sudah berjanji dengan diri sendiri untuk bersikap profesional dalam segala hal sebagai anggota komite sekolah. Itu artinya kita berjanji untuk tidak  terlibat dalam konflik atau gossip, dan akan selalu menunjukkan penghormatan kepada semua anggota komite sekolah, kepala sekolah, dewan guru dan staf sekolah.

Untuk dapat dikatakan bersikap profesional, sebagai anggota Komite Sekolah, kita harus memahami tugas dan tanggung jawab kita secara jelas dan terperinci. Berkaitan dengan keprofesionalan sebagai  pengurus Komite Sekolah, hasil penelitian Haryati, dkk (2017:11) menunjukkan  dalam temuan penelitian mereka  diperoleh  bahwa komite sekolah sudah melakukan peranannya   namun belum maksimal dalam pelaksanaannya seperti dalam hal sebagai pemberi pertimbangan, sebagai pendukung, sebagai pengontrol, sebagai mediator. Hal itu dikarenakan Komite Sekolah tidak mencantumkan pemetaan kerja masing-masing anggota Komite Sekolah, juga tidak memilki AD/ARD Komite Sekolah sendiri, serta program kerja maupun indikator kinerja yang belum terlaksana dengan baik.   Hasil penelitian tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa pengurus Komite Sekolah yang tidak profesional, yang tidak mengatahui apa yang harus dilakukan dan dimiliki cenderung tidak berhasil melaksanakan peran dan fungsinya.  Oleh karena itu,  kita tidak memiliki pilihan lain kecuali harus  mengetahui peran dan fungsi Komite Sekolah dalam mendukung pengelolaan dan pengembangan sekolah. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab kita, kita dapat melaksanakan tugas dengan tepat dan efektif.

Selain itu, bersikap profesional juga berarti kita harus menjaga integritas dan etika dalam melaksanakan tugas. Kita harus berperilaku  jujur, adil,  transparan dan akuntabel dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan Komite Sekolah. Kita harus menghindari tindakan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Bersikap profesional juga bermakna bahwa sebagai anggota Komite Sekolah, kita harus menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh pihak sekolah. Kita harus menghindari menyebarkan informasi yang bersifat rahasia atau informasi yang dapat merugikan sekolah atau individu yang terkait dengan sekolah.

Untuk menghindari kesalah-pahaman dalam berkomunikasi, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang sesuai dengan kondisinya dengan efektif dan efisien. Kita wajib  menghindari komunikasi yang tidak jelas atau tidak produktif, seperti ghibah dan fitnah. Kita harus menggunakan bahasa yang sopan dan menghindari penggunaan bahasa yang merendahkan atau tidak sesuai dengan etika komunikasi. Jika perlu, pada kondisi tertentu lebih banyak mendengar agar lebih banyak informasi dan permasalahan di sekolah yang dapat kita terima. Dengarkan dengan baik dan berikan perhatian penuh kepada pembicara. Dengan mendengarkan dan menyimak , kita dapat mengerti pesan yang ingin disampaikan dengan lebih jelas dan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang berbicara.

Saat berkomunikasi, sebaiknya kita hindari bahasa yang bersifat provokatif, menyerang atau bahkan menuduh pihak lain. Hal ini dapat memicu konflik yang tidak perlu dan merusak hubungan antara anggota Komite Sekolah. Sebaliknya, tetapkan fokus pada topik dan isu yang dibahas serta berbicara secara objektif berdasarkan data yang ada. Sekali lagi, hindari ghibah, gosip dan rumor apalagi fitnah  ketika berkomunikasi dengan anggota Komite Sekolah lainnya. Fokus pada isu yang dibahas dan buatlah keputusan berdasarkan fakta dan data yang ada. Dengan menghindari gosip dan rumor, kita dapat memastikan bahwa semua tindakan dan keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang akurat dan obyektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun