Berdasar Undang-undang No. 24 Tahun 2011 dinyatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2004. Â
Dijelaskan bahwa Program Jaminan Sosial adalah perlindungan sosial untuk menjamin seluruh tenaga kerja dan keluarganya agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak pada saat terjadi resiko yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya pekerjaan. Â
Terkait dengan hal tersebut Kepala cabang BPJS kabupaten Bantul Mabrur Ari Wuryanto, SP.,MM. bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Bantul melaksanakan sosialisasi terhadap kepala madrasah negeri dan swasta dari RA, MI,MTs, dan MA se-Kabupaten Bantul. Kepala Kantor Kementerian Agama Bantul H. Aidi Johansyah, S.Ag., MM.Â
dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah terbukti oleh sejarah bahwa Kementerian Agama adalah salah satu lembaga yang dianggap paling strategis untuk menyukseskan program-program pemerintah.Â
Dintaranya program Keluarga Berencana, Program Pengurangan Stunting, dan sekarang Program BPJS. "Semoga dengan menggandeng Kementerian Agama, Program BPJS Ketenagakerjaan juga akan berhasil dan sukses", imbuhnya.Â
Inti dari sosialisasi tersebut BPJS menghimbau agar semua tenaga kerja di setiap satker madrasah terdaftar dan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.Â
Ada 4 program yang bisa dipilih diantaranya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). Â Sedangkan besaran iuran perbulan adalah sebagai berikut:
1. 4 Program ( JKK,JKM,JHT,JP) Â Â Â RP. 177.117
2. 3 Program ( JKK,JKM,JHT) Â Â Â Â Â Â Rp. 119.611
3. 2 Program (JKK,JKM) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Rp. Â 10.351
Jika peserta mengalami kecelakaan kerja, maka ia akan mendapat manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja yang besarannya sudah ditentukan diantaranya:
1. Penggantian biaya transportasi                                         Â
2. Penggantian upah setiap bulan                                         Â
3. Biaya penggantian pengobatan dan perawatan sesuai indikasi medis   Â
4. Santunan cacat total tetap
5. Santunan meninggal karena kecelakaan kerja
6. Manfaat homecare
Peserta yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja maka ahli warisnya akan mendapat santunan meninggal karena kecelakaan kerja sebesar. Rp. 92.008.704.
Apabila peserta meninggal selain karena kecelakaan kerja maka santunan yang akan diterima ahli waris sejumlah Rp. 42.000.000 ditambah beasiswa pendidikan anak dari TK sampai SMA/sederajat.
Mabrur Ari Wuryanto  menjelaskan bahwa manfaat BPJS Ketenagakerjaan diantaranya adalah:
1. Tercipta rasa aman dalam bekerja
2. Ketika hak diberikan, maka kewajiban ditingkatkan
3. Lebih semangat dalam bekerja.
MTsN 6 Bantul adalah lembaga pendidikan yang sangat peduli terhadap guru dan pegawai terutama yang non ASN. Â Mafrudah Kepala MTsN 6 Bantul langsung merespon dengan mendaftarkan 13 orang GTT dan PTT untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pada Selasa (15/03) Mabrur Ari Wuryanto beserta staf hadir ke MTsN 6 Bantul membawa berkas administrasi untuk diisi dan ditandatangani sebagai bukti bahwa MTsN 6 Bantul sudah mendaftarkan tenaga honorer sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.Â
Harapannya setelah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan guru dan pegawai non ASN bisa bekerja dengan lebih tenang, lebih bersemangat dan lebih meningkat kinerjanya.Â
"Saya berharap semoga kinerja GTT PTT lebih meningkat lagi dan ada korelasi signifikan  antara jaminan kenyamanan dan keselamatan bekerja dengan semangat peningkatan kinerja". Demikian disampaikan Mafrudah di ruang kerjanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H