Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Mutia Ramadhani

Istri dan ibu tiga anak, Maetami dan Twins Mainaka. Seorang full-time mom, penulis, novelis, bloger, dan content writer di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sharenting Tingkatkan Kewaspadaan akan Gangguan Tumbuh Kembang Anak

4 Mei 2023   01:00 Diperbarui: 4 Mei 2023   01:02 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristian Storto (Canva Photo/ Shutterstock Free)

Ini adalah aturan pertama yang perlu diikuti orang tua sepanjang hidup anak mereka. Saya pun sudah siap jika kelak putra-putri saya telah remaja dan membentuk identitasnya sendiri, online maupun offline, saya siap membatasi postingan terkait mereka.

Saya juga siap jika kelak mereka menginginkan saya menghapus sejumlah postingan saya tentang mereka.

2. Hindari mencantumkan informasi sensitif

Informasi sensitif tentang anak di media sosial sebaiknya tidak dibagikan, seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon. Semua informasi sensitif ini bisa digunakan peretas atau orang-orang yang bermaksud jahat pada kita atau anak kita.

3. Terapkan pengaturan privasi

Ini memang sedikit berat. Kadang kita mengabaikan karena terlalu repot. Meski tak mudah, manfaatkan pengaturan privasi di media sosial untuk membatasi siapa saja yang melihat postingan kita.

Pilah dan pilih teman di media sosial. Jika ada akun-akun mencurigakan, blokir segera atau telusuri terlebih dahulu siapa pemilik akun tersebut.

4. Bergabung dengan grup komunitas tertentu

Jika kita membutuhkan dukungan sosial lebih luas karena tantangan pengasuhan anak yang mengharuskan kita memosting informasi penting dan sensitif terkait kondisi anak, terlebih gangguan tumbuh kembang, maka prioritaskan mencari grup atau komunitas online yang tertutup. Artinya, tidak sembarang orang bisa bergabung ke dalamnya.

Di sana kita bisa berbagi lebih luas terkait kondisi anak kita, bahkan kita bisa memosting sebagai anonim. Inilah yang saya lakukan tiga tahun lalu.

Facebook Mutia Ramadhani (Designed by Canva)
Facebook Mutia Ramadhani (Designed by Canva)
Saya memutuskan bergabung dengan komunitas online di Facebook dan Instagram, juga grup WhatsApp. Beberapa komunitas yang saya ikuti, antara lain Komunitas Peduli Autis Mulai Sekarang, Autisme Indonesia, Komunitas Pengasuhan Anak Autis, dan Yayasan Autisme Indonesia.

5. Hormati anak dengan minta izin sebelum sharenting

Saat anak masih kecil, orang tua mungkin bebas memosting apa pun seputar anak. Namun, ketika anak beranjak remaja hingga dewasa dan bisa membuat pilihan sendiri, hormati mereka dengan meminta izin sebelum kita memosting informasi, foto, video apa pun yang melibatkan mereka.

Hormati juga permintaan anak apabila suatu hari nanti mereka meminta postingan tentang mereka dihapus dari media sosial kita.

Penutup

Sharenting positif apabila bisa membantu mereka, para orang tua baru dalam menerapkan pola asuh positif bagi anak. Sharenting positif apabila bisa meningkatkan awareness orang tua akan tumbuh kembang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun