Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang(Unicef, 2013).masalah kesehatan utama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih mengalami masalah gizi buruk yang serius. Masalah gizi nasional saat ini adalah Gizi buruk pada anak. Gizi buruk merupakan masalah yang harus diatasi dengan serius karena dapat mengakibatkan hilangnya generasi bangsa.
Kualitas masa depan negara sangat dipengaruhi oleh status gizi saat ini.Salah satu hal yang dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang ideal terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun adalah dengan memberikan pendidikan gizi sejak dini.
pendidikan gizi yang diberikan sedari dini dapat membekali orang tua dalam memahami betapa pentingnya asupan gizi yang seimbang dan membentuk kebiasaan memberikan makanan sehat sepanjang hidup mereka.dengan memberikan pendidikan mengenai gizi sedari dini dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya gizi,sehingga dapat membantu mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup secara keselurah.
Apa itu stunting ?
stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada hubungannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Stunting memiliki beberapa gelaja yang dapat anda kenali :
- Pertumbuhan tubuh dan gigi yang lambat di banding anak se usianya
- Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
- Pubertas yang lambat
- Saat berusia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
- Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya
apa sih dampak stunting terhadap tumbuh kembang anak ?
Stunting dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak secara signifikan Dampak stunting dibagi menjadi dua, yakni dampak jangka panjang dan dampak jangka pendek. Dampak jangka pendek kejadian stunting yaitu terhambatnya perkembangan otak, pertumbuhan tubuh, kemampuan intelektual,dan masalah metabolisme pada tubuh. Sedangkan untuk jangka panjangnya yaitu rentan terhadap penyakit, munculnya penyakit diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, kegemukan, kanker, stroke, disabilitas pada usia tua, dan kualitas kerja yang kurang baik sehingga membuat produktivitas menjadi menurun.
pendidikan gizi sejak dini untuk anak anak dalam pencegahan stunting :Â
1. Memberikan suplementasi yang tepat : dengan membuat program pendidikan gizi yang mencakup informasi penting tentang pentingnya suplementasi seperti tablet penambah darah untuk mencegah anemia pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi janin
2. Pengenalan pola makan sehat pada anak usia dini : dengan membangun kebiasaan makan makanan yang sehat dan mengurangi makan-makanan yang instan memberikan anak-anak pengetahuan tantang pentingnya sayur,buah,ikan,daging,serta makanan yang mengandung protein lainnyakarena pada usia dini sangat rentan dengan berbagai masalah gizi.
3. Pemberian ASI Eksklusif: Pendidikan gizi dapat mengedukasi ibu mengenai pentingnya memberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, serta membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan perkembangan tubuh yang optimal.
Apa Peran pendidikan gizi sejak dini dalam mencegah angka stunting yang terus meningkat setiap tahunnya?
Pendidikan gizi juga dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai pentingnya gizi pada anak-anak. Masyarakat yang mengerti dampak negatif dari stunting akan lebih berupaya untuk mencegahnya, baik melalui kebijakan pemerintah maupun upaya pribadi dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.Dengan memberikan pendidikan gizi sejak dini, kita dapat mengurangi risiko stunting yang masih tinggi di banyak negara, termasuk Indonesia. Stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga masalah pendidikan, yang bisa diatasi dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pola makan dan kesehatan yang tepat.an terjangkau, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat menurun
Dengan semakin meluasnya akses tentang edukasi gizi yang benar dan signifikan. Harapannya, generasi masa depan Indonesia akan tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan produktif, berkat pola makan yang seimbang dan pemahaman yang kuat tentang pentingnya gizi pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H