Mohon tunggu...
maemilkku
maemilkku Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya mempunyai hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Keluargaku

28 November 2024   08:43 Diperbarui: 28 November 2024   09:25 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan sejak itu aku tak pernah menyakan sosok seorang ayah lagi kepda nenek , tetapi lambat laun aku bertambah usia aku pasti akan mengerti apa itu sosok ayah. Dan disaat aku beranjak masuk ke kelas empat SD ibuku menemukan seseorang laki-laki pengganti ayahku , dan ibuku menikah dengan laki-laki itu.

Perjuangan ibuku sebelum menikah bersama ayah tiriku begitu besar untuk menyekolahkan ku walau keadaan ekonomi sangat memprihatikan, biaya sekolah yang lumayan besar hampir membuatku putus asa untuk berhenti melanjutkan sekolah, namun semangat dan kemauan ku membuat aku bertahan melihat betapa besarnya perjuangan ibu, betapa ibu kecewa nya jika aku harus putus sekolah, lagi dan lagi sesuatu yang membuatku benci terhadap ayah, dibalik perjuangan ibu yang sangat besar dimana sosok ayah tersebut? 

Dan kini aku telah beranjak dewasa dan kini akupun mulai untuk berfikir dewasa tentang ayah, mungkin ayah memiliki alasan lain untuk berpisah dengan ibu tetapi kenapa harus berpisah? Disaat aku masih sangat kecil dan membutuhkan. sosok seorang ayah.

Tetapi bagaimanapun ayah adalah pahlawan bagiku ayah yang bisa membuatku ada didunia ini dan bisa membuatku melihat indah nya dunia dan di sisi lain aku sangat merindukan dan menyayngi ayah, meninggalkan pertanyaan dibenaku "haruskah aku membenci atau menyayangi nya?" tetapi itu hanyalah pengalaman hidupku yang harus aku simpan baik-baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun