Luka kalbu menyayat
Aliran nadi seakan terhenti
Risau mencekam menyelimuti
Asa yang menggelora terhempaskan
Mengekang nadi kian mengikat
Entah sampai kapan terlepas
Meratap memekik langit
Ah sungguh menyakitkan
Terkadang indah terkadang lara
Indahnya bila selalu dinikmati prosesnya
Kelak ia menemukan hakikat keindahan sejati
Jakarta, 18.05.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H