Luka kalbu menyayat
Aliran nadi seakan terhenti
Baca juga: Puisi Akrostik: Bara Ditubuhku
Risau mencekam menyelimuti
Asa yang menggelora terhempaskan
Mengekang nadi kian mengikat
Baca juga: Kegigihan Hati Membuat Bangkit
Entah sampai kapan terlepas
Meratap memekik langit
Ah sungguh menyakitkan
Terkadang indah terkadang lara
Indahnya bila selalu dinikmati prosesnya
Kelak ia menemukan hakikat keindahan sejati
Jakarta, 18.05.2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!