Jamu Kekinian Tak Mampu Menggeser Jamu Tradisional, Benarkah?
Siapa yang tak kenal rempah-rempah di Indonesia yang melimpah?
Indonesia sangat terkenal dengan rempah-rempah dan ramuan tradisionalnya. Aneka macam rempah seperti kunyit, jahe, lada, serei, kayu manis, cabe jawa, cengkeh, temu lawak, dan banyak lagi rempah lainnya.
Perusahan-perusahan minuman melihat peluang bagus dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang minum jamu tradisional sehingga mereka tergiur untuk membuat minuman jamu kekinian untuk menjangkau kalangan milenial.
Naah sahabat Kompasianer saya mau berbagi sedikit  pengalaman niih berkaitan dengan jamu tradisional dan jamu kekinian. Silahkan baca sampai tuntas ya..
Pernah suatu ketika perut saya melilit kesakitan  karena tamu bulanan datang (haid), dan ini sangat mengganggu aktifitas saya, tak mungkin saya menyerah begitu saja pulang dan membuat ramuan tradisonal di rumah sedangkan saya sedang bertugas. Mau tidak mau saya tetap harus mampu meredakan sakit itu.
Berpikir sejenak apa yang harus saya minum? Guna meringankan rasa nyeri melilit sampai keujung kaki.
Teringatlah salah satu produk jamu tradisional kekinian kunyit asem yang dikemas dalam botol kemasan kaca. Segeralah saya membeli dan meminumnya kemudian ditambah perbanyak minum air panas (sekuatnya dilidah) jangan air mendidih diminum ya sobat he he  nanti lidahnya melepuh.
Tunggu beberapa menit reaksinya lumayan cepat, rasa sakit itu mereda dan bisa melanjutkan aktifitas. Itu saya lakukan bila kondisi darurat ketika diluar rumah sedang bertugas.
Naah beda lagi sobat bila saya sedang di rumah, saya bisa buat racikan jamu sendiri yang praktis, hemat waktu juga sangat mujarab.
Bila di rumah saya tidak membiasakan minum jamu kekinian mengapa? Karena saya menghindarkan dari ketergantungan, itu yang saya rasakan dan beda rasa juga testurnya yang sudah diolah mesin dengan yang tradisional dan pastinya ada unsur pengawet makanan didalamnya. Tubuh saya lebih familiar dengan yang alami, yaa itulah khas Indonesia banget hee..
Kunyit asam dipercaya turun temurun oleh masyarakat Indonesia khususnya tanah Jawa memiliki khasiat meredakan sakit haid dan menghilangkan BB (bau badan) juga membuat kulit halus bersih mempesona.
Tips Membuat Kunyit Asam Pereda Sakit Haid dan Kesehatan Tubuh
Siapkan 2 siung kunyit segar, jeruk nipis, gula aren (gula merah/gula jawa) atau madu, dan asam jawa
Bersihkan kunyit dengan air bersih boleh dikupas maupun tidak kulitnya tergantung selera, kalau saya biasa dibiarkan dengan kulitnya yang penting dicuci bersih kemudian iris tipis-tipis
Masukan irisan kunyit kedalam gelas tambahkan sepotong gula sesuai selera atau madu, tambahkan asam jawa masukan air panas mendidih tambahkan sedikit perasan jeruk nipis tutup rapat gelas setelah hangat bisa langsung diminum
Naah sobat mudah kan membuatnya tak pakai ribet, bisa juga bila mau ditambahkan daun sirih dan cara membuat juga bisa kalau mau lebih extrim digodok.
Selain kunyit asam bila mau menikmati segarnya minuman hangat ketika santai biasanya saya bisa buat minuman susu jahe atau susu teh jahe
Naah cara buatnya pun mudah sekali sobat
Tinggal cuci bersih 1 siung jahe sesuai selera ya bisa 1 atau dua ruas jahe bila mau berasa jahenya dan banyaknya sajian kalau untuk 1 cangkir biasanya saya pakai 1-2 ruas jahe digeprek masukan kedalam cangkir/gelas yang sudah ada susu didalamnya seduh deeh dengan air panas tunggu sampai hangat siap dinikmati. Bila mau ada rasa cengkehnya juga boleh ditambahkan.
Nah kalau mau ada rasa tehnya tinggal dicelupin teh deh atau mungkin hanya mau menikmati teh jahe saja juga bisa.
Bagi yang memiliki asma bisa buat ramuan tradisional berikut
Siapkan 2-3 ruas jahe, kayu manis secukupnya kira-kira 3 buah ukuran 7 cm dsn gula aren cuci bersih jahe dan kayu manis, memarkan sampai pecah jehe masukan ke panci berikut kayu manis dan gula rebus sampai matang dengan 2 gelas air sampai mendidih dan menyusut airnya, angkat dan siap disajikan, minum sebelum sarapan dsn menjelang tidur malamÂ
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Jakarta, 12.06.2023
Maesa MaeÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H