Mohon tunggu...
Maesa Mae
Maesa Mae Mohon Tunggu... Guru - Sensei

Buku: Metode Hebat Abad 21; Aktivasi Otak ala Berhitung Cepat diluar Kepala, KA21BDS melejitkan otak belajar dalam waktu 19 hari mengaktifkan otak kiri dan otak kanan menjadikan manusia mampu berhitung cepat secepat kalkulator. Buku Puisi Akrostik: 45 Lu'luatul Hub (Mutiara Cinta) Dan lebih dari 20 buku Antologi sudah terbit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Membuatku Pulang Terlambat

27 Februari 2023   19:55 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan membuatku Pulang Terlambat

By. Maesa Mae

Setiap pekan ku pergi mengajar di petang hari

Hujan  di kotaku terus mengguyur

Membuatku tak bisa pulang

Aku mampir dirumah saudaraku

Tuk berteduh sesaat

Namun ponakan melarangku pulang

Hujan pun terus mengguyur

Sampai waktu tidurpun

Hujan tak kunjung usai

Aku terkantuk dan hanyut dalam mimpi

Disepertiga malam ku terjaga

Segera beranjak ambil wudhu dan sembahyang

Membaca ayat-ayat suci sesaat

Waktu terus menyingsing 

Hujan sesekali turun

Sayup-sayup adzan subuh berkumandang

Bergegas ambil wudhu dan salat subuh

Jadilah aku menginap semalam

Walau tidur tanpa teman lelap dalam sunyi dan dinginnya malam

Pagi terus menyingsing 

Mentari tak kunjung nampak

Hujan terus mengguyur deras

Menutupi sinar mentari pagi

Ku menanti hingga hujan menjauh menyusuri angkasa

Dalam penantian ku bersua

Banyak hal dibahas sambil menyimak channel Prof Ekoji

Hujan mulai meninggalkan titik titik kecil

Ku segera beranjak dan pergi berpamitan

Ku susuri jalan setapak menuju bus stop

Ku coba mengendarai Jaklingko rute baru

Ku ingin tahu jalan mana yang ia susuri

Dipersimpangan aku pun berhenti

Pak Polisi berjaga memintaku untuk memotret

Mengabadikan momen ia bertugas

Ia pun berterima kasih tanpa basa basi

Aku pun bergegas pergi

Menyusuri hamparan aspal gelap terbentang di keramaian tunggangan

Ku kembali menanti

Jaklingko yang dinanti

Tuk mengantarku pulang

Namun ia tak kunjung datang

Hampir satu jam berlalu

Ku menatap langit

Hamparan awan menghitam tertiup angin

Hujanpun turun berulang

Oo Tuhaan

Sepekan hujan terus turun

Sebagian kotaku sudah terendam

Kasihanilah kami

Yang rindu mentari

Membawa terbang tinggi 

Air yang melimpah ruah

Kutanya seorang ibu "hendak kemana?"

Ia menjawab "Citra lima"

Kami setia menanti 

Jaklingko yang dinanti

Namun ia tak kunjung datang

Si ibu pun memutuskan berganti

Menaiki gojek menerabas kemacetan dalam gulita

Ku tetap bertahan

Ku yakin Jaklinko ada

Walau harus lebih bersabar

Tuhan mengajarkanku untuk bersikap kalem

Akhirnya Jaklingko pun cawis

Satu datang penuh

Lama lagi benaku bergumam

Tidak..sebentar lagi ada.. (yakin batinku menguatkan)

Benar tak lama berselang yang dinanti akhirnya kunjung tiba tak berpenumpang

Kami pun berhamburan menyambut riang

Mobil pun langsung full

Jaklingko datang terlambat melintasi hamparan air

Sepekan kota diguyur hujan 

Hujan yang membuatku pulang terlambat pagi ini

Jakarta, 27.02.23  19.31 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun