Mohon tunggu...
Maheswari Ariska Abhinaya
Maheswari Ariska Abhinaya Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis di Rahma.id, omong omong.com dengan tema parenting, dan juga penulis beberapa buku antologi, mahasiswi psikologi di salah satu universitas swasta,

Seorang mahasiswi yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan sosial, juga cukup aktif dalam menulis di media baca online maupun event antologi. Juga seorang mahasiswi yang memiliki cita-cita sebagai penulis buku solo. Selain itu juga ia memiliki cita-cita sebagai tenaga ahli profesional yang saat ini ia sedang menjalani dengan menempuh pendidikan sebagai salah satu cara untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Jamur yang Tumbuh di Rumahku

27 Februari 2024   09:07 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku sangat menyesal tidak dapat bermanfaat bagi rumahku. Semasa hidupku di rumah ini aku tidak bisa memberikan apapun bagi rumahku. Aku hanya menghabiskan uang tuan rumahku untuk membenahi rumah ini tetapi dia tidak pernah sadar bahwa percuma ia membenahi rumah ini karena aku selalu merusaknya dan mengambil sari-sari dari rumah ini.

Aku ingin pergi jauh dan pulang dengan banyak manfaat bagi rumahku, tetapi aku tidak bisa karena aku sangat mencintai rumahku dan nyaman untuk tetap tinggal di rumahku.

Energiku selalu penuh jika aku tetap tinggal di dalam rumah ini. Aku tidak perlu melakukan apapun di rumah ini, aku hanya perlu bersikap baik kemudian tuan rumahku akan mengabulkan dan selalu mengusahakan apapun yang ku minta.

Ya...apapun itu. Termasuk hal yang sangat tidak penting. Bahkan semut selalu berkata padaku bahwa aku merupakan jamur yang sangat jahat dan hanya memiliki rasa bersalah saja tapi aku tidak pernah menahan rasa sakitku untuk menghilangkan racun yang ada di dalam tubuhku.

Semut memang kerap melukai hatiku ketika aku bercerita dengannya tentang diriku dan kerinduanku akan rumah yang sangat nyaman dan aman bagiku.

Semut selalu berkata bahwa ketika aku hidup di luar tanpa rumah, aku tidak akan langsung mati.  Karena aku akan menemukan hal yang lebih baik untuk rumahku nanti.

"Kamu tetap bisa pulang ke rumah yang katamu indah dan hangat itu. Tapi gunakanlah otakmu untuk berpikir bahwa rumahmu itu sangat sengsara karena kamu sangatlah beracun. Apakah kamu ingin mereka mati satu persatu karena kejahatan racunmu sebelum mereka merasa bahagia atas manfaat dan cinta yang kamu berikan?"

Aku hanya terdiam dan menghela napas panjang karena semut mengatakan hal yang benar. Perkataan semut sangatlah menyakiti diriku, namun aku sadar bahwa hal itu benar.

Namun lagi-lagi rasa sayang dan rasa nyaman akan rumahku, aku enggan untuk pergi dan membuang racunku yang sangat merugikan orang yang mendekatiku itu.

Aku terlalu nyaman dengan hidupku yang disiram dan diberikan pupuk dari rumahku sehingga aku tidak perduli dengan hal-hal yang terjadi di rumah yang selama ini menjadi inangku.

Bahkan aku tidak pernah berpikir bahwa rumahku akan hancur dan runtuh karena racunku yang sangat berbahaya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun