Mohon tunggu...
Maheswari Ariska Abhinaya
Maheswari Ariska Abhinaya Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis di Rahma.id, omong omong.com dengan tema parenting, dan juga penulis beberapa buku antologi, mahasiswi psikologi di salah satu universitas swasta,

Seorang mahasiswi yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan sosial, juga cukup aktif dalam menulis di media baca online maupun event antologi. Juga seorang mahasiswi yang memiliki cita-cita sebagai penulis buku solo. Selain itu juga ia memiliki cita-cita sebagai tenaga ahli profesional yang saat ini ia sedang menjalani dengan menempuh pendidikan sebagai salah satu cara untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Jamur yang Tumbuh di Rumahku

27 Februari 2024   09:07 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:16 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"aku pergi, dan aku akan pulang disaat dan waktu tertentu untuk memulihkan energiku untuk terus berkembang dan bermanfaat bagi rumahku."

Aku selalu berprilaku tegas kepada rumahku, seolah-olah aku adalah jamur yang memiliki manfaat bagi rumahku. Bahkan aku kerap kali bertanya pada diriku "apakah aku ini bermanfaat bagi rumahku?"

Aku yang sudah muak melihat jamur yang ada di dalam rumah itu kerap  kali hanya diam saat jamur itu banyak berbicara kepada semut sepertiku.

Aku merasa sangat bosan mendengar keluhan jamur yang hanya ia ulang-ulang saja pernyataannya itu.

Aaa....aku sangatlah hafal dengan keluhannya itu. Ketika iya memanggilku "hey... semut!"

Aku selalu menebak bahwa ia ingin bercerita denganku dan aku harus duduk didekatnya dan memperhatikannya tanpa mengumpulkan makanan di lumbungku untuk persediaan musim yang akan segera terjadi.

"Setiap aku cerita, perhatikan aku, jangan lakukan apapun, duduklah bersamaku. Dengan itu aku akan merasa sangat berharga."

Semut diam-diam menutup sedikit telinganya karena semut sudah menebak bahwa sang jamur akan menceritakan betapa lelahnya kehidupan yang sudah ia jalani.

Berbagai penolakan yang sudah ia rasakan karena banyak orang yang telah menyadari bahwa jamur itu sangatlah beracun dan dapat membahayakan siapapun yang ada di dekatnya.

Sesuai dengan perkiraan semut, jamur mulai bercerita bahwa ia ragu dengan kepergiannya dari rumah saat ini untuk menuntut ilmu agar ia tidak terlalu beracun bagi orang yang ada disekitarnya.

Semut yang sudah muak dengan keluhan si jamur yang selalu sadar bahwa ia tidak bisa memberikan manfaat bagi rumahnya mulai memarahi si jamur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun