Kemudian di sisi lain anak juga memiliki kemampuan yang berbeda dalam menjalin pertemanan. Beberapa dari mereka memiliki kemampuan yang sangat baik dalam  memilih lingkungan pertemanan.
Beberapa dari mereka juga memiliki kemampuan yang kurang baik dalam memilih lingkungan pertemanan. Hal ini juga dapat dilihat dari maraknya kasus kehamilan di luar hubungan pernikahan, atau anak yang terlibat aksi tawuran karena ajakan dan pengaruh yang cukup kuat dari temannya.
Terkadang beberapa dari mereka juga tidak menyadari bahwa lingkungan pertemanan yang mereka miliki kurang baik. Karena yang terpenting bagi anak adalah memiliki teman yang bisa mendengarkan ceritanya setiap saat atau menjadi teman ketika mereka ingin bepergian.
Biasanya mereka menyadari lingkungan pertemanannya kurang baik karena terjadi suatu hal yang menyebabkan mereka merasa sakit hati atau menyebabkan penyesalan yang mendalam bagi mereka.
Selain itu juga lingkungan tempat tinggal dapat memperngaruhi perkembangan anak.
Bagaimana lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi perkembangan anak? Bukankah lingkungan perkembangan anak yang disediakan oleh orang tua adalah lingkungan yang baik?
Tidak semua anak dan keluarga beruntung memiliki tempat tinggal di lingkungan yang layak. Beberapa dari kita dan mereka terkadang kurang beruntung dalam lingkungan tempat tinggal.
Terkadang kita hidup di lingkungan yang kurang nyaman.
 Bisa saja kita tinggal di lingkungan tempat pembuangan akhir (TPA) karena kondisi ekonomi yang tidak memadai untuk kita membeli tempat tinggal yang layak atau sekedar menyewa kontrakan sederhana.
Kondisi tersebut juga mempengaruhi perkembangan anak.
Kenapa bisa menjadi pengaruh? Bukannya tinggal di mana saja tidak menjadi suatu masalah?