Mohon tunggu...
Taufiq Ismael Al Pharepary
Taufiq Ismael Al Pharepary Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menulislah biar dunia tahu kita pernah hidup

Berkelana di alam liar membuat kalbu begitu tenang dan memahami betapa besar ciptaan sang kalik

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kacamata Makassar, Khas Sulawesi Selatan

7 Januari 2019   08:54 Diperbarui: 7 Januari 2019   09:27 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kacamata makassar, endemik Sulawesi Selatan. Foto: Kamajaya Shagir


"A great morning despite the rain in some lovely forest and superb views of the endemic Black-ringed White-eye. A Suprisingly neat bird" ujar K. David Bishop. 

Sumbangan besar Wallace adalah biogeografi kawasan Sulawesi. sejarah alam membentuk Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya sebagai geografi transisi antara bagian barat dan bagan timur Indonesia. Ciri-ciri biogeorafi Sulawesi juga nampak pada spesies avifauna.

Salah satunya burung kacamata makassar. Sulawesi diyakini memiliki 9--10 jenis burung kacamata (Zosterops spp.) sejarah geologi dan isolasi alam membentuk variasi morfologi, suara, dan nyanyian burung ini.

Pengamat burung mengenalnya dengan sebutan burung pleci. Penggemar burung kicau juga sedikit paham dirinya. Suaranya yang merdu telah menjadi incaran para pedagang dan pemelihara burung kicauan.

Kacamata makassar, Zooterops anumalus, adalah burung endemik yang hidup berkelompok di perbukitan, hutan sekunder, dan tepi hutan.

Seorang pemandu pengamat burung, Hendra, menuturkan, di Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, burung kacamata makassar ini sering dijumpai di hutan Karaenta. "Biasanya pagi-pagi burung cui-cui ini keluar dari sarangnya untuk mencari makan" lanjutnya. Cui-cui adalah nama lokal burung ini di Makassar dan sekitarnya.

Burung kacamata umumnya memiliki ciri khas dengan lingkaran putih di sekitar mata. Tapi burung kacamata makassar ini lingkaran di sekitar matanya justru berwarna hitam. Ciri burung pemangsa serangga ini: tenggorokan kuning, perut putih, dan penutup ekor bagian bawah putih.

Zosterops sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "sabuk mata". Namun tak semua burung kacamata memiliki cincin lingkaran pada mata.

Pertengahan Juni 2017, demi burung ini, seorang pengamat burung kawakan K. David Bishop bertandang ke Makassar. Penulis "A Guide to the Birds of Wallacea" itu Menyempatkan diri mengunjungi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Ya, burung kacamata makassar adalah target utamanya.

Kendati mendung sempat menyelimuti Karaenta, ia tak perlu menunggu lama. Hanya sesaat setelah tiba di Karaenta, burung kacamata makassar menampakkan diri, dan sesekali berkicau. Rupanya ia sedikit lupa suara khas itu. Maklum, ia mengamati terakhir kali 36 tahun lalu.

 "A great morning despite the rain in some lovely forest and superb views of the endemic Black-ringed White-eye. A Suprisingly neat bird," ujarnya di laman Facebook Kamajaya Shagir, pegawai taman nasional yang turut mengamati burung di Karaenta.

Kawasan Bantimurung Bulusaraung memiliki beragam jenis burung, tak kurang dari 154 jenis burung di kawasan yang didominasi bukit karst ini. Hampir setengah dari jumlah tersebut adalah jenis burung endemik, termasuk kacamata makassar ini.

Moga burung khas Sulawesi Selatan ini terus terjaga di alam Bantimurung Bulusaraung.  Melengkapi belantara rimba dengan kicauan khasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun