Kendati mendung sempat menyelimuti Karaenta, ia tak perlu menunggu lama. Hanya sesaat setelah tiba di Karaenta, burung kacamata makassar menampakkan diri, dan sesekali berkicau. Rupanya ia sedikit lupa suara khas itu. Maklum, ia mengamati terakhir kali 36 tahun lalu.
 "A great morning despite the rain in some lovely forest and superb views of the endemic Black-ringed White-eye. A Suprisingly neat bird," ujarnya di laman Facebook Kamajaya Shagir, pegawai taman nasional yang turut mengamati burung di Karaenta.
Kawasan Bantimurung Bulusaraung memiliki beragam jenis burung, tak kurang dari 154 jenis burung di kawasan yang didominasi bukit karst ini. Hampir setengah dari jumlah tersebut adalah jenis burung endemik, termasuk kacamata makassar ini.
Moga burung khas Sulawesi Selatan ini terus terjaga di alam Bantimurung Bulusaraung. Â Melengkapi belantara rimba dengan kicauan khasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H