Mohon tunggu...
Maela Aini
Maela Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Suka meneliti banyak hal Yang didukung dengan rasa keingintahuan yang sangat tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Human Metapneumovirus, COVID Season 2?

7 Januari 2025   21:50 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kurun beberapa bulan terakhir, dunia kembali digemparkan dengan laporan wabah

Human Metapneumovirus (HMPV) di China. HMPV merupakan salah satu virus yang

menyerang sistem pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti balita dan lansia.

Apa itu HMPV?

HMPV adalah virus yang berasal dari famili Pneumoviridiae, dengan genus Metapneumovirus

yang menimbulkan gejala yang identik dengan flu. Virus ini pertama kali diidentifikasi oleh

sekelompok peneliti di Belanda pada 2001. Virus ini berhasil dikenali melalui sampel aspirasi

nasofaring yang berasal dari anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA)

akibat patogen yang belum diketahui.

Bagaimana HMPV menular?

Layaknya COVID, HMPV menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti droplet

(percikan air liur) ketika batuk maupun bersin. Virus ini diketahui juga dapat menginfeksi

seseorang melalui kontak tubuh atau benda yang terkontaminasi oleh virus ini. Yang

membuatnya lebih mengerikan adalah, belum terdapat vaksin untuk mencegah penularan wabah

ini.

Fakta virus HMPV?

1. Tidak termasuk virus baru

Seperti yang sudah disebutkan, HMPV pertama kali diidentifikasi pada 2021 oleh Peneliti

di Belanda. Setelah virus tersebut dikenali, terdapat sejumlah laporan di beberapa negara

seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan China. Peneliti memperkirakan virus ini sudah

ada sejak puluhan tahun.

2. Keadaan darurat di China belum diterapkan

Sampai saat ini, pemerintah China belum mengeluarkan surat resmi mengenai keadaan

darurat atas wabah epidemik ini. World Health Organization juga belum mengambil

tindakan atas wabah HMPV.

3. Tidak tepat jika disejajarkan dengan COVID-19

Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama selaku mantan Direktur Penyakit Menular WHO

Asia Tenggara, virus ini tidaklah tepat jika "disejajarkan" dengan COVID-19.

Menurutnya jika acuannya adalah lonjakan kasus di China, maka hal tersebut adalah

fenomena musiman apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China.

Bagaimana kita menangani HMPV?

Mengingat belum ditemukannya vaksin untuk virus ini, pengobatan HMPV lebih difokuskan pada upaya pencegahan untuk virus ini menular serta penanganan gejala. Dilansir dari Alodokter berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan.

1. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 

2. Menghindari menyentuh area wajah

3. Menutup saluran pernapasan dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin

4. Terapkan pola hidup sehat

5. Mengonsumsi obat pereda demam atau nyeri seperti paracetamol

6. Jika gejala tidak membaik setelah 3-5 hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun