Ketika Junior mati, tak hanya kesedihan yang kami rasakan. Namun juga kerinduan akan suaranya kalau memanggil-manggil Mami, kenakalannya saat mencakar-cakar sofa yang baru dibeli, atau 'mencuri' ikan-ikan komet kesayangan Papi di kolam teras rumah. Pun kelucuannya ikut nimbrung sewaktu nonton acara TV, lalu tiduran manja di lengan Mami. Dia dekat dengan Mami dan cenderung memusuhiku. Tetapi aku tetap sayang Junior, si kucing orange-ku. Itulah cerita ponakanku tentang kucingnya.
Keliaran Kucing
Meski kucing terlihat lucu dan menggemaskan, namun sisi liarnya tetaplah mengherankan. Bagaimana tidak? Meski sudah disediakan makanan, sang kucing masih menguntil daging di meja makan dan tetap senang berburu layaknya hewan liar. Bisa cicak, burung, dan ikan di kolam selain berburu tikus tentunya.
Di Amerika Serikat, seperempat kucing peliharaan warganya telah melakukan 'pembunuhan' terhadap burung, reptil, dan hewan lainnya. Ini menunjukkan bahwa kucing secara naluriah (insting) tetaplah hewan liar.
Kucing (felis silvestris catus  atau felis catus) sering disebut juga dengan kucing domestik atau kucing rumahan, untuk membedakannya dengan kucing besar yang ada di alam liar. Seperti harimau, macan kumbang, dan sejenisnya.
Seperti saudaranya si kucing besar, kucing termasuk dalam apex predator alias pemangsa tingkat satu dalam rantai makanan. Kalau harimau berperan menjaga populasi hewan herbivora dan omnivora yang dimangsanya agar tetap stabil, sehingga keberadaannya dilindungi.
Lain halnya dengan kucing yang justru keberadaannya pernah membuat pusing dua negara, Australia dan Selandia Baru.
Pada tahun 1984, ada sebuah laporan yang terkenal sebagai legenda ilmiah yaitu The Story of Tibbles. Cerita tentang punahnya seluruh hewan terutama spesies burung di kepulauan Stephens, hanya dalam waktu satu tahun! Semuanya bermula dari seorang penjaga mercusuar yang memelihara kucing untuk menemaninya.
Sementara di kepulauan Macquarie, burung parkit kepala merah sebagai burung endemik di kepulauan tersebut punah oleh ulah para kucing dalam rentang waktu sebelas tahun (1980-1991).
Predator Paling Sukses
Dalam dunia hewan bisa disebut bahwa kucinglah yang jago beradaptasi. Kucing bisa ditemukan mulai dari tempat yang paling panas dan kering, hingga di wilayah paling dingin sekalipun. Dengan rupa dan bentuk yang secara keseluruhan tidaklah ada perbedaan yang mencolok. Bandingkan dengan anjing yang juga masuk kategori hewan rumahan, namun postur dan rupanya begitu beragam.