Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kucing, Sang Predator yang Menggemaskan

23 Maret 2022   17:46 Diperbarui: 23 Maret 2022   17:48 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Junior mati, tak hanya kesedihan yang kami rasakan. Namun juga kerinduan akan suaranya kalau memanggil-manggil Mami, kenakalannya saat mencakar-cakar sofa yang baru dibeli, atau 'mencuri' ikan-ikan komet kesayangan Papi di kolam teras rumah. Pun kelucuannya ikut nimbrung sewaktu nonton acara TV, lalu tiduran manja di lengan Mami. Dia dekat dengan Mami dan cenderung memusuhiku. Tetapi aku tetap sayang Junior, si kucing orange-ku. Itulah cerita ponakanku tentang kucingnya.

Keliaran Kucing

Meski kucing terlihat lucu dan menggemaskan, namun sisi liarnya tetaplah mengherankan. Bagaimana tidak? Meski sudah disediakan makanan, sang kucing masih menguntil daging di meja makan dan tetap senang berburu layaknya hewan liar. Bisa cicak, burung, dan ikan di kolam selain berburu tikus tentunya.

Di Amerika Serikat, seperempat kucing peliharaan warganya telah melakukan 'pembunuhan' terhadap burung, reptil, dan hewan lainnya. Ini menunjukkan bahwa kucing secara naluriah (insting) tetaplah hewan liar.

Kucing (felis silvestris catus  atau felis catus) sering disebut juga dengan kucing domestik atau kucing rumahan, untuk membedakannya dengan kucing besar yang ada di alam liar. Seperti harimau, macan kumbang, dan sejenisnya.

Seperti saudaranya si kucing besar, kucing termasuk dalam apex predator alias pemangsa tingkat satu dalam rantai makanan. Kalau harimau berperan menjaga populasi hewan herbivora dan omnivora yang dimangsanya agar tetap stabil, sehingga keberadaannya dilindungi.

Lain halnya dengan kucing yang justru keberadaannya pernah membuat pusing dua negara, Australia dan Selandia Baru.

Pada tahun 1984, ada sebuah laporan yang terkenal sebagai legenda ilmiah yaitu The Story of Tibbles. Cerita tentang punahnya seluruh hewan terutama spesies burung di kepulauan Stephens, hanya dalam waktu satu tahun! Semuanya bermula dari seorang penjaga mercusuar yang memelihara kucing untuk menemaninya.

Sementara di kepulauan Macquarie, burung parkit kepala merah sebagai burung endemik di kepulauan tersebut punah oleh ulah para kucing dalam rentang waktu sebelas tahun (1980-1991).

Predator Paling Sukses

Dalam dunia hewan bisa disebut bahwa kucinglah yang jago beradaptasi. Kucing bisa ditemukan mulai dari tempat yang paling panas dan kering, hingga di wilayah paling dingin sekalipun. Dengan rupa dan bentuk yang secara keseluruhan tidaklah ada perbedaan yang mencolok. Bandingkan dengan anjing yang juga masuk kategori hewan rumahan, namun postur dan rupanya begitu beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun