Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentara, Islam, dan Nasionalisme

22 Agustus 2020   09:10 Diperbarui: 22 Agustus 2020   09:43 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada waktu pertarungan pilpres jilid dua, tampak secara gamblang dimainkan isu Islam versus sekuler untuk menarik simpati dan dukungan. Meski dengan dibungkus semangat nasinalisme lewat jualan yang sama dengan rezim Orde Baru, yaitu melawan komunisme!

Prabowo yang mantan tentara berkubu dengan kalangan Islamis, sementara Jokowi dianggap mewakili kaum sekuler yang justru di masa Orde Baru identik dengan kalangan tentara.

Tema klasik ini -militer dan Islam- merupakan tema yang abadi dalam perpolitikan di tanah air pasca tragedi G30S/PKI. Keduanya punya musuh yang sama dalam menggugah semangat nasionalisme yaitu: komunisme. Meskipun ideologi komunisme ini bukan lagi kekuatan yang signifikan dalam peta politik global yang justru makin kapitalistik. Namun tetap saja jadi 'barang dagangan'  yang menarik untuk dijual.

Erdogan cukup berhasil berdiri diantara militer dan Islam untuk menopang kekuasaannya. Pun nanti yang akan maju pilpres di NKRI, harus bisa mendapat dua pijakan ini. Terlepas Islamnya yang tradisionalis atau reformis.

Jangan lupa partai pengusung, kata teman.

Bogor, 22 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun