Hampir semua orang tua akan merasa was-was ketika anaknya mulai mengalami penurunan nafsu makan. Mereka takut kalau nanti anaknya jadi kurus dan sakit-sakitan. Sebenarnya kita nggak perlu takut, was-was atau pun panik karena setiap anak pasti mengalami masa di mana dia aksn menurun nafsu makannya. Biasanya anak akan mengalami penurunan nafsu makan setelah usia di atas 1 tahun. Anak cenderung akan menolak makanan yang diberikan dengan cara menutup mulut, menyemburkan makanan atau melepehkannya.
Menurut hasil penelitian ternyata anak-anak akan cenderung mengalami penurunan nafsu makan ketika memasuki usia 1-1,5 tahun. Apalagi bila anak tersebut sudah lepas dari asi dan mulai bisa berjalan. Karena tubuh anak lebih aktif, maka secara tidak langsung perhatian terhadap makanan akan berkurang. Orang tua harus mengetahui sebab-sebab kenapa nafsu makan anak menurun. Sebab-sebab tersebut antara lain:
1.Anak Mulai Mengenal Berbagai Macam Rasa dan Selera
Memasuki usia di atas satu tahun, rasa ingin tahu anak tentang berbagai macam rasa dan selera mulai meningkat. Lidah anak mulai merasakan rasa lain selain rasa ASi dan juga rasa tawar. Kebanyakan orang tua tidak menyadari hal ini dan tetap saja memberikan makanan pada anaknya itu-itu saja, sama seperti saat bayi. Akibatnya anak akan menolak karena rasa yang diterima lidah berbeda dengan yang diinginkannya. Sebaiknya orang tua menanyakan kepada anak tentang rasa yang ia inginkan.
2.Anak Mulai Bosan Terhadap Tekstur Makanan Yang Diberikan
Inilah yang menyebabkan anak melepeh makanan yang kita berikan. Anak mulai bosan dengan tekstur makanan yang itu-itu saja. Ketika anak sudah melewati usia 1 tahun sebaiknya kita memberikan makanan yang teksturnya berbeda dari sebelumnya. Cobalah menghindari makanan yang bertekstur terlalu lunak dan encer. Alangkah baiknya dicoba memberikan makanan yang teksturnya agak sedikit kasar untuk melatih gerakan peristaltik di rongga mulut anak supaya anak bisa menikmati proses mengunyah. Namun perlu diperhatikan agar menghindari makanan yang terlalu keras karena dikhawatirkan akan merusak langit-langit gigi dan ususnya.
3.Anak Sedang Aktif-Aktifnya
Semua orang kalau sedang aktif-aktifnya menyelesaikan tugas atau pekerjaan, maka dia bisa jadi akan lupa makan. Begitu pun anak-anak, ketika ia sudah memulai masa di mana ia belajar merangkak, berjalan, atau berbicara maka anak akan cenderung lebih mengeksplorasi rutinitasnya tersebut dan bisa jadi kurang tertarik untuk makan. Dengan ketertarikan anak tersebut terhadap suatu aktivitas baru, maka secara tidak langsung akan menekan rasa laparnya. Di sini orang tua harus pandai-pandai menyiasati kapan waktu yang tepat memberikan anak makan dan pintar-pintar merayu anak supaya tetap mau makan.
4.Anak Mulai Memunculkan Sikap Negatif
Semakin bertambah usia, maka otak anak akan semakin berkembang. Di satu sisi dia akan mulai berani melakukan pertentangan-pertentangan. Anak akan semakin merasa serba bisa, dan merasa pintar. Akibatnya sisi egoisnya akan keluar. Kalau dulu anak begitu penurut, maka sekarang sudah mulai berani sedikit menentang. Demikian juga ketika anak disuruh makan, maka anak sudah berani mulai menolaknya. Orang tua sebaiknya tidak melakukan tindakan yang memaksa pada anak, karena dalam situasi ini, anak semakin dipaksa akan semakin kuat untuk melawat. Sebaiknya orang tua harus pintar-pintar menyiasati, misalnya dengan menciptakan suasana yang menyenangkan (memberi makan sambal mengajaknya bermain, sambal menggambar, sambal nonton film kartun kesukaannya, dan lain-lain.)
5.Anak Mulai Berusaha Mencari Perhatian
Tidak bisa dipungkiri kalau tidak semua anak bisa mendapat perhatian penuh dari orang tuanya. Terutama pada keluarga yang kedua orang tuanya sibuk bekerja. Secara tidak langsung anak akan kurang kasih saying. Sebenarnya hampir semua anak selalu ingin disayangi dan dimanja oleh orang tuanya. Dikarenakan perhatian dan kasih saying yang kurang dari orang tuanya, maka anak berusaha mencari perhatian dari kedua orang tuanya. Salah satu caranya dengan menolak kalau disuruh makan. Sebagai orang tua kita tidak boleh memarahi dan menyalahkan anak. Cara terbaiknya adalah dengan meluangkan waktu lebih untuk anak terutama pada saat jam-jam anak makan.
6.Anak Tidak Menyukai Porsi Yang Berlebihan
Tidak sedikit orang tua yang salah memahami dan salah mengambil tindakan ketika anaknya kelihatan kurus. Orang tua banyak yang memberikan porsi makan berlebihan kepada anak agar anak kelihatan gemuk dan sehat. Padahal hal itu sangat tidak benar, karena justru dengan memberikan anak porsi makan yang berlebihan maka jika sudah tiba jam makan berikutnya maka anak belum merasa lapar dan sudah pasti tidak mau makan. Porsi berlebihan juga bisa berbahaya karena anak bisa jadi mempunyai banyak timbunan lemak hingga akhirnya mengalami obesitas.
7.Anak Terlalu Banyak Makan Cemilan
Kebiasaan jajan anak bisa berdampak buruk pada selera makannya. Rasa cemilan yang cenderung lebih enak akan menimbulkan anak ketagihan. Apalagi cemilan yang dijual di luaran belum tentu menyehatkan karena biasanya mengandung bahan penyedap, pewarna, maupun pengawet yang berbahaya bagi kesehatan anak. Karena anak sudah kecanduan makan cemilan, maka nafsu makan terhadap makanan pokok atau nasi dan makanan yang menyehatkan akan cenderung berkurang atau bahkan menghilang. Orang tua bisa menyiasatinnya dengan tidak memberikan uang jajan yang berlebihan atau dengan mengawasi anak pada saat beli jajan.
8.Anak Merasa Stress
Ketika anak mengalami sesuatu yang menyebabkan mentalnya tertekan, maka anak bisa saja mengalami stress. Misalnya anak selalu dimarahi oleh orangtuanya, tidak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, maka anak bisa mengalami stress. Dalam kondisi seperti itu anak biasanya malas atau bahkan tidak mau makan. Orang tua harus menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan anak stress. Jika anak sudah terlanjur stress maka orang tua harus berusaha menghiburnya dan mencari jalan keluar agar stress si anak menghilang.
9.Anak Sedang Sakit
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun kalau sedang sakit pasti akan kehilangan selera makan. Ketika tubuh anak tidak fit, pasti lidahnya akan terasa pahit untuk menelan apa pun dan gairah untuk melakukan aktivitas juga akan hilang. Orang tua harus mencari solusi untuk kesembuhan si anak, baik dengan ke dokter atau dengan obat sendiri.
10.Anak Mulai Tidak Menyukai Cara Makan dan Tempat Makannya
Sifat anak satu dengan yang lain tidak sama. Ada anak yang tidak suka disuapin dengan sendok dan juga sebaliknya. Ada anak yang tidak suka disupin dengan tangan, begitupun sebaliknya. Ada juga anak yang bosan dengan tempat makannya yang itu-itu saja, atau bentuk makanannya yang itu-itu saja. Di sini kreativitas orang tua benar-benar dituntut. Orang tua harus bisa merubah cara memberi makan anak, merubah bentuk makanan (dibikin mirip boneka, dll), dan mengganti tempat makan anak (dengan piring yang berwarna-warni, dll).
Demikian beberapa penyebab kenapa nafsu makan anak menurun. Mudah-mudahan dengan mengetahui penyebabnya, kita akan bisa mengambil jalan keluarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H