Mohon tunggu...
Mohammad Adrianto Sukarso
Mohammad Adrianto Sukarso Mohon Tunggu... Lainnya - Apapun Yang Menurut Saya Menarik

Lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta yang sekarang sudah mendapat pekerjaan di bidang menulis. Masih berharap punya tekad untuk menulis lebih bebas di platform ini.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kala Owi-Butet dan The Minions Menutup Aib PBSI dengan Prestasi

12 September 2023   08:45 Diperbarui: 12 September 2023   10:28 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor lain juga sayangnya belum mampu mendulang hasil maksimal. Tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri masih tampil angin-anginan. Ada momen di mana mereka tampil luar biasa dan melebihi ekspektasi. Tetapi, ada juga saat-saat ketika performa mereka jauh dari kata memuaskan dan harus dievaluasi.

Mau Sampai Kapan Digendong Atletnya, PBSI?

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam China Open 2023 (Sumber: PBSI)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam China Open 2023 (Sumber: PBSI)

Kembali ke periode sekarang, bulu tangkis Indonesia tengah mengalami paceklik gelar, terhitung sejak memasuki Juli 2023. Gelar terakhir Indonesia diperoleh tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo di Taipei Open 2023 yang punya level Super 300. Di turnamen besar dengan level Super 750 ke atas seperti Japan Open 2023, Kejuaraan Dunia BWF 2023, dan China Open 2023, tidak ada atlet Indonesia yang meraih gelar.

Masih membekas di ingatan penggemar bulu tangkis akan ucapan Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, ketika dirinya menargetkan 2 emas di Kejuaraan Dunia 2023. Banyak orang yang paham bulu tangkis menganggap target seperti itu tidak realistis dengan keadaan para atlet. Dan benar saja, raihan terbaik di turnamen tersebut adalah perak yang diraih oleh Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Situasi diperparah dengan banyaknya bobrok PBSI yang muncul ke permukaan ketika Indonesia sedang paceklik gelar. Mulai dari kisruh pergantian pelatih, pernyataan Kabid Binpres terhadap atlet usai Kejuaraan Dunia BWF yang terkesan menyudutkan, sampai isu kesehatan atlet. Ini semua berbuntut kepada pertanyaan akan keseriusan PBSI dalam mengayomi atletnya. 

Warganet mempertanyakan kinerja pengurus PBSI yang meminta target setinggi langit tapi tidak dibarengi dengan komitmen yang setinggi langit pula. Beragam pertanyaan muncul di benak khalayaknya, dan sayangnya itu semua tidak pernah terjawab dengan baik oleh pihak PBSI. Tidak pernah ada pernyataan dari pihak PBSI akan isu yang sedang beredar maupun memberi alasan menurunnya performa atlet jelang Asian Games 2023 serta saat sedang mengumpulkan poin untuk Olimpiade 2024 di Paris, Perancis.

Per artikel dipublikasikan, 17 wakil Indonesia akan bertanding di Hong Kong Open 2023. Dan seminggu setelahnya, mereka akan memulai perjalanan di Asian Games 2023. Di saat-saat kritis seperti ini, publik teringat akan Owi-Butet dan The Minions yang muncul bak superhero, menyelamatkan Indonesia dari jurang keterpurukan bulu tangkis, memperoleh gelar di turnamen-turnamen tersebut.

Naas, dua wakil tersebut tidak bisa hadir untuk Indonesia. Kini, pertanyaan di paragraf awal kembali menyeruak: apakah Indonesia mampu mengirimkan wakil untuk jadi juara Asian Games di cabor badminton? Jawaban dari pertanyaan ini pasti beragam. Ada yang optimis, yakin akan ada sosok kejutan di event ini, dan ada juga yang pesimis, mengingat kondisi para atlet saat ini. Yang jelas, jika memang nanti muncul sosok peraih emas, maka sudah sepatutnya PBSI berterima kasih kepada mereka, karena sudah menutup aib federasi dengan prestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun