Mohon tunggu...
Mohammad Adrianto Sukarso
Mohammad Adrianto Sukarso Mohon Tunggu... Lainnya - Apapun Yang Menurut Saya Menarik

Lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta yang sekarang sudah mendapat pekerjaan di bidang menulis. Masih berharap punya tekad untuk menulis lebih bebas di platform ini.

Selanjutnya

Tutup

Atletik Artikel Utama

Antara Fiksi dan Realita dalam Gulat Profesional

17 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 18 Desember 2020   22:07 2094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penggemar gulat profesional, kita tentunya sempat mengalami periode dimana kita mempercayai apa yang terjadi dalam arena gulat adalah nyata. Pukulan, tendangan, hingga hantaman dari benda seperti kursi, anak tangga, dan meja, adalah asli.

Bahkan, terkadang kita harus melihat pegulat berdarah-darah setelah diserang bertubi-tubi dengan benda tersebut. Pegulat akan merasakan sakit yang luar biasa ketika mendapatkan serangan dari sang lawan. Kendati demikian, mereka tetap bertarung karena tidak ingin mengalami kekalahan. 

Tidak hanya itu, kita juga percaya bahwa karakter dari pegulat itu benar apa adanya. Mereka yang mendapatkan sorakan adalah karakter baik dan dicintai banyak orang (protagonis). Sementara pegulat yang dicemooh merupakan pegulat yang memiliki berbagai macam sifat buruk (antagonis). 

Dan umumnya, protagonis akan menghentikan ulah antagonis, dengan bergulat di dalam arena. Jika protagonis memenangkan pertandingan, akan ada sorak-sorai kebahagian yang terdengar dari penonton. Namun, jika antagonis yang menang, terlebih dengan cara licik, tidak jarang akan terdengar cemoohan dan hujatan penuh kebencian terhadap si pegulat.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, kita menyadari bahwa apa yang terjadi dalam gulat profesional adalah rekayasa. Mulai dari nama pegulat, karakter pegulat, hingga kemenangan yang terjadi di dalam arena.

Itu semua merupakan bagian dari naskah yang dirancang oleh tim kreatif, dan para pegulat hanya perlu mengikuti arahan yang sudah dipersiapkan.

Suka tidak suka, fakta bahwa gulat profesional adalah rekayasa benar adanya. Tetapi, apakah benar-benar tidak ada realita dalam gulat profesional? Apakah semuanya "fiksi"?

Mengenal "Kayfabe"

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita harus memahami bahwa gulat profesiona merupakan salah satu bentuk dari industri hiburan, layaknya musik, film, atau serial TV. Kendati mengambl bentuk olahraga bela diri, gulat profesional memiliki perbedaan signifikan dalam tujuan diadakannya. 

Jika seseorang berkecimpung di dunia olahraga bela diri untuk memenangkan piala atau medali, orang yang bergelut di dunia gulat profesional memiliki tujuan untuk menghibur penonton. Terdapat "kode etik" yang harus dipatuhi untuk mencapai target. "Kode etik" ini, ialah kayfabe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun