Mohon tunggu...
Muhammad Abdur Rahman
Muhammad Abdur Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Muslim selamanya. Pembelajar selamanya. Alumni Akuntansi FEB UGM. Ayahnya Maryama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagi-bagi Kondom Gratis? ***Stupidity Overload***

1 Desember 2013   08:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Kalau ada orang diberikan kondom gratis lalu ia melakukan perilaku seks berisiko, tandanya memang sudah dari awal ia merencanakan hal itu," ujar Menkes Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH pada Konferensi Pers Hari AIDS Sedunia yang bertempat di sekretariat Komite Penanggulangan AIDS Nasional, Jl. Johar, Menteng, Jakarta Pusat dan ditulis detikhealth pada Sabtu (30/11/2013). (Baca di sini).

OMG! That logic is just too stupid for me to understand! *)sambil njedotin kepala ke tembok...

Dalam akuntansi manajemen terbaru (pendekatan balance scorecard), ketika perusahaan menginginkan adanya peningkatan laba, maka yang harus dilakukannya adalah fokus pada "pemicu" performa perusahaan! sebutan kerennya performance driver/enabler. Apa saja enabernya? KONSUMEN; bagaimana mengikat konsumen, bagaimana memberi pelayanan terbaik bagi konsumen, bagaimana menjaga efektifitas prosesnya, dkk..... Karena tidak ada yang praktis atau ujug-ujug langsung meningkatkan profit!

Dalam pemerintahan semestinya gaya berfikirnya kurang lebih begitu juga.
Kalau ingin mengurangi resiko HIV/AIDS dari seks bebas, yang harus dilakukan adalah FOKUS pada PENYEBABNYA!!! Dalam hal ini bisa kita sebut dengan "free-sex driver". INGAT bahwa yang diusahakan adalah menurunkan angka seks bebas, bukan meningkatkannya.. Identifikasi, tren seks bebas itu dari mana datangnya? yang mendorong orang melakukannya apa? dsb? dll? dst?

Kalian bisa identifikasi sendiri dengan seluas-luasnya wawasan yang kalian punya tentang pemicu tindakan binatang ini.. Kalau yang saya dapatkan sebatas pengetahuan saya, free-sex driver buat bangsa kita adalah; TRANSFER budaya seks dari luar negeri (karena secara budaya Indonesia adalah negara yang dulunya sangat jauh dari akhlak buruk seks bebas). Transfer budaya bisa dari macam-macam; FILM (baik yang porno tulen ataupun porno seling-selingan, bahkan secara umum film-film barat memang sangat melazimkan hubungan seks sebelum pernikahan!), MAJALAH (baik yang porno tulen ataupun yang tersirat), dll dsb. Setelah secara pemikiran kita membenarkan perilaku itu, mulailah berdatangan fasilitas-fasilitasnya! Setelah itu bukan waktu yang lama lagi sebelum PRAKTEKnya kejadian... #tepokjidat

FREE-SEX DRIVERS (media freesex, fasilitas freesex, pendidikan pro-freesex, dsb) itulah yang harusnya disikapi oleh pemerintah, bukan yang laiiinnn....

Apa yang terjadi kalau sudah terlanjur "terINVASI' oleh para drivers tersebut? Mulailah moral bangsa ini hancur perlahan dan pasti, dan terjangkitlah penyakit paling mematikan di dunia; HIV/AIDS.

Gara-gara muncul penyakit ini, fokus pemerintah kita jadi belok!!! Lha kok malah fokus ke penyakitnya langsung? Itu driversnya mau dibiarin beraksi dan merajalela terus???

Kemudian munculah pahlawan kesiangan yang menyatakan diri sebagai pemecah problematika ini; KONDOM. "Kondom adalah alat untuk menekan jumlah penjangkitan HIV/AIDS yang didapat dari freeseks."

wait... you fckin* kidding me???

THAT'S A GODDAMN FREESEX-DRIVER! Serigala berbulu domba; menyatakan diri sebagai solusi, tapi justru malah mendongkrak angka seks bebas, perselingkuhan, dan lain sebagainya! nangiiissss gueee....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun