Mohon tunggu...
Made Teling
Made Teling Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Salah Menghasilkan Pemimpin-pemimpin Serba Salah

18 Maret 2012   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:53 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam ilmu pendidikan, anak2 balita bahkan sampai masa puber, memorinya masih putih bersih, orang bilang tabula rasa.

Kesalahan para pendidik terutama di tingkat orang tuanya ialah mecoreng-moreng memori anaknya dengan mengisi keyakinan yang dimilki orang tuanya, sehingga anak itu akan tercetak menjadi seperti pemikiran orang tuanya.

Lebih salah lagi jika orang tuanya mempercayakan pendidikan anaknya kepada guru agama yang masih bau kencur, yang belum bisa mebedakan antara Tuhan dengan Manusia, dia pasti akan mempersekutukan Allah dengan Manusia.

Mempersekutukan Allah artinya menyamakan Allah. Contoh : Kamu sebut Allah Murka, artinya kamu menyamakan Allah dengan manusia yang bisa murka, artinya kamu telah mempersekutukan Allah dengan Manusia. Dalam Lukman-13 dikatakan " Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah benar-benar suatu kezaliman yang besar.

Makanya didalam Panca Sila Bung Karno tidak mau mepersekutukan Allah dengan siapapun , dengan apapun, hanya memberikan keimanan dan keyakinan kepada Allah, karena kepadanyalah kita akan menyatu.

Dalam sistem pendidikan Panca-Sila tidak ada pendidikan Agama, yang ada adalah pendidikan Budi Pekerti, pendidikan moralitas. Coba baca lukman 14-15 : Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapanya (pendidikan budi pekerti) .

Jika kedua orang tuamu memaksamu untuk memersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada dalam pengetahuanmu tentang itu, ( pendidikan agama) janganlah kamu mengikuti keduanya, bergaullah dengan mereka didunia dengan baik (moralitas) , dan ikutilah orang2 yang kembali kepadaku /para sufi (Ketuhanan yang maha Esa)

Jika orang tua kalian mengajarkan agama yang salah, mempersekutukan Allah dengan manusia, jangan ikuti ajaran mereka, tetapi hormatilah mereka sebagai orang tua kalian. (Luk:15)

Tidak salah kalau Bung Karno mengatakan Pesantren Sontoloyo menghasilkan Islam Sontoloyo, yaitu Islam yang tidak mengenal Tuhan, mempersekutukan Allah dengan manusia.

Pelajaran tentang Tuhan harus diketahui, jangan kamu mengkuti ajaran tentang Tuhan yang kamu tidak ketahui, hal ing mengajarkan anak2 menjadi cerdas. Guru2 agama, Ustas atau Kiayi yang tidak mengetahui tentang Tuhan pasti akan mempesekutukan Allah dengan manusia, tetapi kalangan sufi yang tahu tentang Tuhan tidak akan mau bicara tentang Tuhan kepada anak2, kecuali kepada mereka yang sudah mateng, benar2 rindu kembali kepada Tuhan.

Kalau kamu bersyukhur, berdoa, berkorban, berbuat baik, bukan untuk Allah, tetapi untuk dirimu sendiri, karena dengan berbuat seperti itu , tanpa kamu sadari kamu telah mendekatkan diri kepada Tuhan.(luk:12)

Guru2 agama atau ustas2 mengajarkan bahwa, persembahanmu diterima Allah, doa2mua didengar Allah, hal ini berarti mempersekutukan Allah dengan manusia . Melalui corong2 di mesjid memanggil nama Allah seolah-olah Allah itu tuli, termasuk ajaran mempersekutukan Allah dengan manusia.

Demikian pula dalam agama Kristen, memori anak2 sudah diisi dengan dogma 2 kristiani sejak sekolah minggu. Mereka diisi kepercayaan yang mereka tidak mengerti, akibatnya anak2 menjadi bloon.

Ajaran Yesus yang asli adalah ajaran spiritual, jalan para sufi atau rahib menyatu dengan Allah. bukan ajaran agama seperti yang diajarkan oleh rasul Paulus, yang memersekutukan Allah dengan manusia, karena Paulus sendiri tidak dapat melihat Allah.

Yesus katakan : semua orang di ajar oleh Allah, tetapi hanya orang yang berasal dari Allah yang dapat melihat Allah ( yoh: 6:45)

Contoh ajaran Yesus : Jika kamu tidak melepaskan segala milikmu, kamu tidak berhak menjadi muridku (luk 14:33) . Jika kamu berdoa masuklah kedalam kamarmu, kunci kamarmu, Allah yang tersembunyi melihat apa yang tersembunyi dalam hatimu" itulah ajaran sepitiual, sama dengan zikir, sama dengan meditasi yaitu berusaha menyatu dengan Tuhan.

Ajaran ini jelas merupakan ajaran sepiritual, coba bandingkan dengan ajaran agama :Timotius (2 : 11-13) "Jika kita mati dengan Dia. Kitapun akan hidup dengan Dia, jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia, Jika kita menyangkal Dia, diapun akan menyangkal kita."

Jika ajaran serupa ini kita tanamkan kepada anak2, bukankah anak2 akan menjadi bloon, manusia serba salah,..?mempercayai sesuatu yang tidak masuk akalnya,.?,

Untunglah Indonesia selama 20 tahun diperintah oleh seorang sufi, tidak ada pengdidikan agama secara nasional, sehinga menghasilkan pemuda2 yang cerdas, baik pemuda kristen maupun pemuda2 Islam. Mereka adalah pemuda2 nasionalis , yang mendukung berdirinya NKRI. Mereka yang diberi pendidikan agama hanya menjadi beban bangsa ini.

Setelah Bung Karno Turun, kelompok agama mulai merambah ke pendidikan nasional, menghapus pendidikan budi pekerti, memasukkan ajaran agama secara nasional, akibatnya lahirlan anak2 serba salah, beragama tetapi tidak berbudi.

Setelah zaman reformasi muncullah pemimpin2 bangsa yang serba salah, fanatik, munafik, korupsi, amoral, akibatnya bangsa kita menjadi amburadul. Mereka adalah hasil dari pendidikan agama, menghasilkan manusia2 yang bergama tetapi tidak mengenal Tuhan. (teling-made@yahoo.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun