Mohon tunggu...
Madeni Al Lomboky
Madeni Al Lomboky Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku, Dosen, Da'i, Guru Ngaji, Pengusaha Muda

Dr. Madeni, M.Pd.I, dilahirkan di dusun Mentigi, Kabupaten Lombok Utara, NTB (Nusa Tenggara Barat pada tanggal 19 Juni 1987 dari pasangan Ibu Rakyah dan Bapak H. Suparman. Sejak Remaja mengenyam pendidik pesantren di MTs Ad Dinul Qayyim Kapek Gunung Sari Lombok Barat, kemudian Melanjutkan pendidikan SMA di Pondok pesantren Al Hikmah Pemenang, Lombok Utara sebelum Hijrah dan menutut Ilmu di Ma'had Ar Raayah Sukabumi, Jawa Barat, dan Menempuh pendidikan S1 di Kampus Dakwah STID Mohammad Natsir, serta S2 di Universitas Ibn Khaldun Bogor dan menyelesaikan pendidikan S3 Jurusan Ilmu Dakwah di Universitas Islam Asy Syafi'iyah, Bekasi serta Menyelsaikan Program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di PPMS Ulil Albab. Aktifitas sehari-hari sebagai dosen tetap di STID Mohammad Natsir, dan diamanahkan untuk menjabat sebagai Sekretaris Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, serta penulis buku Pemuda Ideal Harapan Umat dan Bangsa Dr. Madeni, M.Pd.I juga merupakan Da'i Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang pernah ditugaskan untuk berdakwah di Bolaang Mongondow, manado Sulawesi Utara serta terjun berdakwah ditengah-tengah masyarakat di lereng merapi Magelang Jawa Tengah selama satu tahun. Email:madeniallomboky@gmail.com Fb: Madeni Al Lomboky Ig: Madeni Al Lomboky twitter: Madeni Al Lomboky Youtube: Madeni Al Lomboky Hp: 085338140983

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Jawabmu Ketika Nikmat Sehat Jasmani Dimintai Pertanggungjawaban?

1 September 2022   19:05 Diperbarui: 1 September 2022   19:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), Maka Sesungguhnya azabKu sangat pedih". (Qs. Ibrahim: 7).

Manusia akan merasakan begitu berharganya nikmat kesehatan kalau dia sedang sakit. Begitu mahalnya nikmat penglihatan kalau ia dalam keadaan buta. Suatu kenikmatan begitu tinggi nilainya kalau ia kehilangan nikmat tersebut.

Agar kita bisa selamat dari pertanyaan Rabb kita pada hari kiamat maka kita harus pandai menggunakan nikmat tubuh yang sehat dengan sebaik-baiknya dengan cara menjaga dan merawat tubuh kita dengan menjaga kesehatannya, berolahraga, tidak memakan makan yg haram, tidak meminum minuman yang haram yang bisa merusak tubuh kita serta menggunakannya untuk beribadah kepada Allan.

Maka akibat orang yang tidak menggunakan nikmat tubuh untuk ibadah dan kebaikan maka dia akan dikategorikan oleh Allah swt sebagai binatang  bahkan lebih hina.
Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai. (Qs. Al 'araf: 179)

Oleh karena itu, seorang hamba harus banyak bersyukur atas nikmat tersebut dengan cara mempergunakannya untuk ketaatan dan ibadah kepada Allah Swt agar bisa selamat ketika dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt pada hari kiamat kelak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun