Kemudian muncul pertanyaan, Caranya bagaimana? Mari simak penjelasan dibawah ini yang disampaikan ibu Noralia.
Dengan menjadikan karya ilmiah menjadi sebuah buku maka ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkanÂ
Pertama dapat dibaca oleh masyarakat awam, kedua buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh, ketiga, Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit.Â
Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui. Ke empat, Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri.Â
Yang kelima, Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku
Untuk mengkonversi karya ilmiah menjadi sebuah buku dengan beberapa cara:
Pertama merubah judul menjadi versi buku dengan cara berfokus pada objek penelitian serta menghilangkan materi, subjek, tempat penelitian.Â
Seperti Judul Tesis berikutÂ
Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA menjadi judul buku menjadi kiat menulis modul berbasis riset.Â
Kedua, Merubah daftar isi dengan mengikuti pedomah 2W + 1 H Â pada Bab I Â (Why) menjelaskan pentingnya modul berbasis riset, kemudian pada Bab II (APA) menjelaskan apa itu modul berbasis riset serta Bab III, IV, V dan seterusnya, bisa menggunakanan How, menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana, penerapannya.
Ketiga, merubah sedikit isi karya ilmiah dengan cara memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan.Â