Mohon tunggu...
made lestiawati
made lestiawati Mohon Tunggu... Guru - Dosen PGPAUD

UHN I GBS Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Perkembangan Sosial Emosional Anak

5 Agustus 2020   11:08 Diperbarui: 5 Agustus 2020   11:20 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Plato, secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluq social (zoon politicon) sedangkan menurut Syamsuddin (1995: 105) sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk sosial, Lorce (1970: 86) Sosialisasi merupakan suatu proses melatih kepekaan anak terhadap rangsangan sosial, belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang lain di lingkungan sosialnya. Muhibin (1999: 35) Perkembangan sosial merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat social self. Hurlock (1978: 250) Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntunan sosial (sosial dengan norma, nilai harapan sosial).

Perkembangan sosial merupakan proses dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dan belajar untuk menjadi mahluk sosial dengan belajar bergaul dan bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat.

Syamsudidin (1990: 69) Emosi merupakan suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa (a complek feeling state and stid up) yang menyertai perilaku, World Book Dictonary (1994: 690) emosi didefinisikan  "berbagai perasaan yang kuat"(benci, takut, marah, senang, sedih) sebagai gambaran dari emosi. Goleman (1945: 411) menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

Emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks dapat berupa perasaan ataupun getaran jiwa yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu perilaku.

Perkembangan sosial emosional anak prasekolah tidak selamanya stabil, ada saatnya anak dapat dengan mudah berinteraksi dengan lingkungannya dan ada saatnya juga mereka mengalami kesulitan atau bahkan kegagalan dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Begitu juga dalam perkembangan emosinya, kadang bahagia dan suatu saat mereka kecewa. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut baik dari dalam diri anak ataupun dari luar diri anak itu sendiri.

Menurut  Setiawan (1995) Perkembangan anak pra sekolah dipengaruhi oleh :

Keadaan didalam diri individu.

Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri anak akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan berdampak lebih jauh pada kebribadian anak. Misalnya: rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik diri dari lingkunganya.

Konflik-konflik dalam proses perkembangan

Setiap anak melalui berbagai konflik dalam menjalani fase-fase perkembangan yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses. Namun jika anak tidak dapat mengamati konflik-konflik tersebut, biasanya mengalami gangguan-gangguan emosi.

Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungan.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi, karena disanalah pengalaman pertama didapatkan oleh anak. Keluarga merupakan lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning and growing) yang dapat mengantarkan anak menuju pertumbuhan dan belajar selanjutnya. Gaya pengasuhan yang diperoleh dari keluarga oleh anak akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.

Lingkungan sekitarnya, Kondisi lingkungan disekitar anak akan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak. Berbagai stimulus dari lingkunganya mendorong anak dalam berekspresi. Kadar stimulus yang diterima anak akan mempengaruhu frekuensi dan intensitas ekspresi dari anak itu sendiri.

Lingkungan Sekolah, Lingkungan sekolah juga dapat mempengaruhi perkembangan emosi dan kepribadian anak. Kegagalan adaptasi di lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun