Mohon tunggu...
Made Lanang Darma Atmaja
Made Lanang Darma Atmaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobisaya bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketentraman Batin dalam Hindu, Kepasrahan kepada Tuhan sebagai Penangkal Korupsi

17 Juli 2024   00:52 Diperbarui: 17 Juli 2024   00:52 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KETENTRAMAN BATIN DALAM HINDU: KEPASRAHAN KEPADA TUHAN SEBAGAI PENANGKAL SIFAT KORUPSI

Nama: Made Lanang Darma Atmaja
NIM: 2315051068
Universitas: Universitas Pendidikan Ganesha
Fakultas: Teknik dan Kejuruan
Program Studi: Pendidikan Teknik Informatika
Semester: 2
Dosen: Dr. I Nyoman Tika, M.Si.

PENDAHULUAN

Sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Program Studi Pendidikan Teknik Informatika semester 2, saya, Made Lanang Darma Atmaja, dengan NIM 2315051068, menyusun artikel ini untuk memenuhi tugas akhir  semester (UAS) dalam mata kuliah Agama Hindu. Artikel ini mengangkat tema "Ketentraman Batin dalam Hindu: Kepasrahan kepada Tuhan sebagai Penangkal Sifat Korupsi," yang bertujuan untuk mengkaji bagaimana kepercayaan yang teguh dan kepasrahan kepada Tuhan dalam ajaran Hindu dapat menjadi penangkal sifat korupsi dalam diri manusia.

Ajaran Hindu menekankan pentingnya kepercayaan dan kepasrahan sebagai jalan menuju ketentraman batin. Dalam artikel ini, saya akan membahas konsep-konsep tersebut dan mengaitkannya dengan fenomena korupsi yang sering terjadi dalam masyarakat. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menunjukkan bahwa dengan mengamalkan nilai-nilai keagamaan Hindu, seseorang dapat mencapai kedamaian batin dan menjauhkan diri dari perilaku koruptif yang merusak tatanan sosial dan moral.

PEMBAHASAN

Ketentraman batin adalah keadaan yang diidamkan oleh banyak orang. Dalam ajaran Hindu, ketentraman batin dapat dicapai melalui kepercayaan yang teguh kepada Tuhan, atau Sang Hyang Widhi, dan rasa pasrah sepenuhnya kepada-Nya. Kepasrahan ini bukan berarti menyerah tanpa usaha, melainkan sebuah bentuk penerimaan dan kepercayaan penuh bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana ilahi yang lebih besar.

1.Kepercayaan Teguh dan Kepasrahan kepada Tuhan

Dalam ajaran Hindu, kepercayaan yang teguh kepada Tuhan adalah landasan utama bagi seseorang untuk mencapai ketentraman batin. Kepercayaan ini melibatkan keyakinan bahwa Sang Hyang Widhi selalu hadir dan berperan dalam setiap aspek kehidupan. Melalui doa, meditasi, dan praktik spiritual lainnya, umat Hindu memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan, yang pada gilirannya memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hati mereka.

Kepasrahan kepada Tuhan, atau yang dikenal sebagai "saranagati," adalah tindakan menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Ini berarti menerima dengan lapang dada apapun yang terjadi dalam hidup, baik itu kesenangan maupun kesulitan, sebagai bagian dari kehendak ilahi. Dengan kepasrahan ini, seseorang tidak lagi terjebak dalam kekhawatiran atau ketakutan, melainkan menjalani hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membimbing dan melindungi mereka.

2.Kepasrahan sebagai Penangkal Sifat Korupsi

Sifat korupsi seringkali muncul dari ketidakpuasan, ketakutan, dan keinginan untuk mengendalikan segala sesuatu demi keuntungan pribadi. Ketika seseorang tidak memiliki ketentraman batin, mereka cenderung mencari cara-cara yang tidak benar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Korupsi, dalam bentuk apapun, adalah manifestasi dari kegelisahan dan ketidakpercayaan terhadap keteraturan kosmis dan keadilan Tuhan.

Dengan kepasrahan kepada Tuhan, seseorang belajar untuk melepaskan dorongan-dorongan negatif ini. Kepasrahan mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana ilahi, dan bahwa kesejahteraan sejati tidak berasal dari harta atau kekuasaan, melainkan dari kedamaian dalam hati. Orang yang pasrah kepada Tuhan tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi, karena mereka yakin bahwa Tuhan akan menyediakan segala yang mereka butuhkan dengan cara yang benar dan adil.

3.Penghargaan Tinggi bagi Orang-Orang yang Pasrah

Hanya orang-orang yang memiliki kepercayaan yang teguh dan kepasrahan sepenuhnya kepada Tuhan yang akan mendapatkan penghargaan yang tinggi, baik di dunia ini maupun di alam selanjutnya. Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang yang hidup dengan ketentraman batin dan integritas akan dihormati dan dipercaya oleh orang lain. Mereka menjadi teladan bagi masyarakat, menunjukkan bahwa hidup dalam kejujuran dan kesederhanaan membawa kebahagiaan yang lebih besar daripada kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar.

Selain itu, ajaran Hindu percaya bahwa penghargaan tertinggi menanti mereka yang menjalani hidup dengan dharma (kebenaran) dan bhakti (pengabdian) kepada Tuhan. Karma mereka yang baik akan membawa pahala di kehidupan yang akan datang, serta berkah dan perlindungan dalam kehidupan saat ini.

Kesimpulan

Ketentraman batin adalah hasil dari kepercayaan yang teguh dan kepasrahan kepada Tuhan. Dalam ajaran Hindu, kepasrahan ini tidak hanya membawa kedamaian dalam diri, tetapi juga menjadi penangkal efektif terhadap sifat korupsi. Dengan hidup dalam kepercayaan dan kepasrahan, seseorang tidak hanya memperoleh penghargaan dari sesama manusia, tetapi juga berkah dan perlindungan dari Tuhan. Dengan demikian, hidup dengan ketentraman batin dan integritas menjadi jalan menuju kebahagiaan sejati dan kesejahteraan abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun