Dalam artikel ini, kami telah mengulas konsep Brahman dalam agama Hindu sebagai realitas tertinggi dan sumber segala sesuatu. Brahman dipandang sebagai keberadaan tunggal yang tak terpisahkan dan abadi yang mendasari seluruh eksistensi. Dalam pemahaman tentang Brahman, kita mempertimbangkan dua konsep kunci: Atman dan Brahman. Atman, jiwa individu, dianggap identik dengan Brahman, dan hubungan ini sering diilustrasikan sebagai analogi antara lautan dan ombak.
Selain itu, kami juga membahas perbedaan antara Nirguna Brahman (tanpa sifat) dan Saguna Brahman (dengan sifat), serta implikasi filosofis dari masing-masing konsep tersebut. Saguna Brahman, yang dipersonifikasikan menjadi dewa-dewa dalam agama Hindu, memungkinkan pemahaman yang lebih dekat dan personal dengan Brahman.
Dalam konteks hubungannya dengan alam semesta, Brahman dipandang sebagai sumber segala sesuatu, hadir di dalam dan di luar alam semesta. Kami juga mengulas konsep Maya, ilusi pemisahan yang menyebabkan manusia melihat alam semesta sebagai terpisah dari Brahman, serta bagaimana pemahaman tentang Brahman memengaruhi pandangan Hindu tentang alam semesta dan pencarian spiritual.
Dengan demikian, pemahaman yang lebih dalam tentang konsep Brahman memungkinkan kita untuk merenungkan makna eksistensi manusia dan mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang pencarian spiritual serta tujuan hidup. Dengan menjelajahi konsep yang kaya dan mendalam ini, kita dapat menemukan kedalaman spiritual yang membawa kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang realitas dan eksistensi.
Daftar Pustaka
Journal of Hindu Studies (https://academic.oup.com/jhs)
Journal of Indian Philosophy (https://link.springer.com/journal/10781)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H