Mohon tunggu...
KKN KOLABORASI 205 SUMBERPAKEM
KKN KOLABORASI 205 SUMBERPAKEM Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaborasi 205 Menggali Potensi Desa Sumberpakem Jember

18 Agustus 2022   13:49 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:50 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KABUPATEN JEMBER, KOMPASIANA.COM. Sebagai wujud realisasi tersebut, 13 Universitas di Kabupaten Jember berkolaborasi untuk menginisiasi penyelenggaraan program KKN Kolaborasi PT se-Jember dengan tema "Pemaksimalan Peran Perguruan Tinggi dalam Penataan Data Kemiskinan Berbasis TIK di Kabupaten Jember".

 Sebanyak 2.480 mahasiswa dari universitas se-Kabupaten Jember terbagi menjadi kelompok dengan anggota 10 mahasiswa yang terjunkan di tanggal 23 Juli - 26 Agustus 2022.

Kelompok 205 merupakan kelompok dari program KKN Kolaborasi PT se-Jember yang diamanahkan untuk menjalankan tugas di Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. 

Anggota kelompok 205 berasal dari mahasiswa Universitas Jember dan STIKES Bhakti Al-Qodiri dari berbagai bidang keilmuan seperti farmasi, kedokteran gigi, keperawatan, akuntansi, manajemen, dan sastra inggris. Selain itu, pendampingan KKN dibimbing oleh Dosen Pembibing Lapang (DPL) Lukman Wijaya Barata yang mengarahkan serta membimbing mahasiswa KKN 205 dalam melaksanakan program kerja untuk membangun Desa Sumberpakem.

Desa Sumberpakem merupakan desa yang terletak di Kabupaten Jember bagian utara. Desa ini adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Sumberjambe. 

Wilayah des aini berada 486 meter diatas permukaan laut dan masuk dalam gugus Pegunungan Ijen, yakni disebelah barat kaki Gunung Raung. Karena berada dekat dengan wilayah gunung, des aini memiliki kondisi tanah yang cukup subur untuk pertanian dan perkebunan. Selain itu alamnya serta kondisi udaranya pun yang masih sejuk.

Pada kegiatan KKN ini para mahasiswa berupaya untuk menggali potensi yang ada pada Desa Sumberpakem itu sendiri. Beberapa potensi yang dimiliki desa ini adalah :

Batik

Batik merupakan salah satu kerajinan yang dapat dijumpai di Desa Sumberpakem. Menurut salah satu pengerajin batik, batik di Desa Sumberpakem sudah ada sejak jaman dahulu dan telah diturunkan generasi ke generasi. 

Desa ini mempunyai tiga pengerajin batik rumahan yang tersebar di sepanjang jalan utama desa. Proses pewarnaan dan pelukisan malam umumnya dilakukan didepan rumah pengerajin sehingga dapat dilihat secara langsung oleh para pengunjung. Motif yang dibuat umumnya berciri khas motif batik Jember yang menarik dengan warna yang cerah. 

Meskipun para pengerajin memproduksi batik dengan motif khas jember, para pelanggan juga dapat meminta atau memesan dengan motif lain sesuai keinginan dari para pelanggan. Batik dijual secara konvensional di rumah pengerajin dan dipromosikan dari mulut ke mulut. Selain itu, kain batik dikreasikan dan dijual dalam bentuk barang jadi seperti sajadah, mukena, taplak meja. 

Namun, kreasi kain batik hanya diproduksi jika ada pesanan. Menurut salah satu pengerajin batik, kain batik Desa Sumberpakem diminati masyarakat lokal hingga dari kalangan pemerintahan untuk seragam dinas. 

Bahkan kain batik Desa Sumberpakem laku terjual hingga ke mancanegara seperti Malaysia. Sentra pengerajin batik di desa Sumberpakem menjadi salah satu potensi desa sebagai wisata budaya yang dapat menjadi daya tarik karena batik merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia yang memiliki nilai seni yang tinggi.

Kopi Kapulaga

Dokpri
Dokpri

Di Desa Sumberpakem, komoditas kopi diolah menjadi produk yang menarik oleh Kelompok Tani Hutan Santuso II. Kopi ini diolah menjadi minuman yang berbeda dari olahan kopi lain. 

Olahan kopi ini dijuluki dengan kopi kapulaga yang dipadukan dengan berbagai macam rempah seperti kapulaga, kayu manis, cabe jamu, dan rempah lain sehingga dihasilkan kopi herbal dengan cita rasa yang menarik. 

Kelompok Tani Hutan Santuso II berdiri sejak tahun 2006. Selain itu, kelompok ini telah menginisiasi olahan produk kopi kapulaga semenjak tahun 2017. 

Menurut Bambang Sugiarto selaku ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Santuso II, ia memiliki inovasi produk kopi kapulaga sendiri muncul karena adanya keresahan para petani kapulaga yang bingung untuk menjual hasil panennya. Produk kopi kapulaga ini tercipta karena keinginannya untuk memanfaatkan sebagai minuman herbal.

Kopi kapulaga ini dapat dikonsumsi banyak orang serta untuk dapat meningkatkan harga jual dari komoditas kapulaga. Kopi kapulaga dijual dalam kemasan ukuran 100 gram dengan bungkus yang menarik dan dilengkapi dengan segel ganda sehingga kondisi dan cita rasaya dapat terjaga lebih baik. Kopi kapulaga dibaderol dengan harga Rp25.000. 

Kelompok Tani Hutan Santuso II hanya memproduksi satu jenis varian kopi kapulaga. Produk kopi kapulaga memiliki bahan rempah-rempah yang memberikan rasa yang hangat dan cocok dikonsumsi pada suhu yang dingin. Selain menghangatkan tubuh, bahan rempah herbal yang ditambahkan ini memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh

Tahu Petis

Dokpri
Dokpri

Tahu adalah salah satu olahan berbahan dasar kedelai yang terbuat dari endapan perasan biji kedelai. Tahu petis merupakan jajanan berupa tahu goreng yang dipadukan dengan saus petis berwarna hitam kental yang terbuat dari udang kemudian dioleskan dengan tahu. 

Tahu goreng yang hangat dipadukan dengan petis yang legit memberikan cita rasa yang sanggup menggoyang lidah. Tahu petis dapat dijumpai dipinggir jalan utama Desa Sumberpakem. Tahu biasanya dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lauk. Namun, uniknya kuliner tahu di desa Sumberpakem menjadi kudapan sehari-hari oleh warga desa. 

Kudapan ini dijual dengan harganya yang sangat terjangkau. Tahu petis ini dibaderol Rp.5000. Harga yang murah anda sudah dapat menikmati satu kantong penuh tahu goreng lengkap dengan saus petisnya.  Tidak pas rasanya jika berkunjung ke Desa Sumberpakem jika tidak mencicipi kudapan satu ini

Pujasera De Moede

Dokpri
Dokpri

Desa Sumberpakem memiliki banyak potensi desa salah satunya Pujasera. Tempat kuliner ini berada tepat di pintu masuk, berada disebelah kiri jika dari arah Jember. Tepatnya di perbatasan antara Desa Sumberpakem dan Desa Sumberdanti. Pujasera ini dibangun dengan konsep nuansa alam yang sangat kental. 

Tempat ini menawarkan pemandangan terasiring sawah yang menenangkan dan sangat memanjakan mata. Tempat tongkrongan anak muda desa Sumberpakem ini memiliki nama tersendiri yakni “De Moede”. 

De Moede berasal dari bahasa serapan Bahasa Madura yang memiliki arti “murah”. Sesuai dengan namanya, di tempat ini menjajakan berbagai makanan dan kudapan dengan harga yang sangat terjangkau namun dengan konsep tempat yang kekinian dan instragramable. Selain menyediakan makanan, di pujasera ini juga menyediakan tempat untuk memancing. Terdapat 2 kolam besar yang tepat berada didepan pujasera yang disediakan untuk kegiatan pemancingan.   

https://unej.ac.id/
http://stikesalqodiri.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun