Mohon tunggu...
KKN KOLABORASI 205 SUMBERPAKEM
KKN KOLABORASI 205 SUMBERPAKEM Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaborasi 205 Menggali Potensi Desa Sumberpakem Jember

18 Agustus 2022   13:49 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:50 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun para pengerajin memproduksi batik dengan motif khas jember, para pelanggan juga dapat meminta atau memesan dengan motif lain sesuai keinginan dari para pelanggan. Batik dijual secara konvensional di rumah pengerajin dan dipromosikan dari mulut ke mulut. Selain itu, kain batik dikreasikan dan dijual dalam bentuk barang jadi seperti sajadah, mukena, taplak meja. 

Namun, kreasi kain batik hanya diproduksi jika ada pesanan. Menurut salah satu pengerajin batik, kain batik Desa Sumberpakem diminati masyarakat lokal hingga dari kalangan pemerintahan untuk seragam dinas. 

Bahkan kain batik Desa Sumberpakem laku terjual hingga ke mancanegara seperti Malaysia. Sentra pengerajin batik di desa Sumberpakem menjadi salah satu potensi desa sebagai wisata budaya yang dapat menjadi daya tarik karena batik merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia yang memiliki nilai seni yang tinggi.

Kopi Kapulaga

Dokpri
Dokpri

Di Desa Sumberpakem, komoditas kopi diolah menjadi produk yang menarik oleh Kelompok Tani Hutan Santuso II. Kopi ini diolah menjadi minuman yang berbeda dari olahan kopi lain. 

Olahan kopi ini dijuluki dengan kopi kapulaga yang dipadukan dengan berbagai macam rempah seperti kapulaga, kayu manis, cabe jamu, dan rempah lain sehingga dihasilkan kopi herbal dengan cita rasa yang menarik. 

Kelompok Tani Hutan Santuso II berdiri sejak tahun 2006. Selain itu, kelompok ini telah menginisiasi olahan produk kopi kapulaga semenjak tahun 2017. 

Menurut Bambang Sugiarto selaku ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Santuso II, ia memiliki inovasi produk kopi kapulaga sendiri muncul karena adanya keresahan para petani kapulaga yang bingung untuk menjual hasil panennya. Produk kopi kapulaga ini tercipta karena keinginannya untuk memanfaatkan sebagai minuman herbal.

Kopi kapulaga ini dapat dikonsumsi banyak orang serta untuk dapat meningkatkan harga jual dari komoditas kapulaga. Kopi kapulaga dijual dalam kemasan ukuran 100 gram dengan bungkus yang menarik dan dilengkapi dengan segel ganda sehingga kondisi dan cita rasaya dapat terjaga lebih baik. Kopi kapulaga dibaderol dengan harga Rp25.000. 

Kelompok Tani Hutan Santuso II hanya memproduksi satu jenis varian kopi kapulaga. Produk kopi kapulaga memiliki bahan rempah-rempah yang memberikan rasa yang hangat dan cocok dikonsumsi pada suhu yang dingin. Selain menghangatkan tubuh, bahan rempah herbal yang ditambahkan ini memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun