Mohon tunggu...
Made Dega
Made Dega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat membaca!

Fill yourself with curiousness!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berdamai dengan Overthinking

30 September 2021   14:34 Diperbarui: 30 September 2021   21:26 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di zaman sekarang pasti nggak ada yang nggak tau tentang overthinking  ya readers. Apa kamu juga sedang menghadapi si-overthinking ini? Nah, kalau begitu kamu harus baca artikel ini sampai  habis ya! Yuk, kenali lebih dalam dan mulai berdamai dengannya!

Apa itu overthinking? Overthinking  adalah istilah dari seseorang yang berpikir secara berlebihan dan terlalu dalam. Misalnya ketika kamu akan berkencan dengan orang yang kamu sukai, beberapa orang mungkin akan sangat bersemangat, beberapa orang justru akan overthink yang menyebabkan mereka grogi. Apa nanti dia suka dengan baju saya ya?, gimana kalau restoran yang saya pesan tidak cocok dengannya?, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berlebihan. Tak jarang si-overthinking ini menjadi akar dari stress, OCD (Obsessive Compulsive Disorder), anxiety disorder, dan depresi.

 Di dunia yang serba cepat ini juga menjadi alasan mengapa  pikiran kita menjadi  semrawut dan acapkali berpikir secara berlebihan, terutama untuk kamu pengguna media sosial. Kita tenggelam oleh ratusan informasi, menjejalkan diri kita dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, memaksakan diri kita untuk selalu up to date dan trendy, memaksakan diri kita untuk selalu mencari 'sesuatu di luar', tapi justru lupa untuk melihat ke dalam, untuk diam dan mendengar emosi, mental, dan tubuh kita, lupa untuk menjadi sahabat untuk diri kita sendiri, dan lupa bahwa hidup sebenarnya bukan hanya tentang masa lalu dan masa depan, namun juga masa sekarang. Kehilangan sensasi hidup di masa sekarang inilah yang menyebabkan kita terus menerus berada di pikiran kita. Saya sendiri percaya bahwa segala sesuatu butuh keseimbangan. Tak ada baik tanpa buruk, tak ada senang tanpa sedih, tapi tak ada dari dua hal berlawanan itu yang salah atau benar, karena kedua hal itu selalu berjalan sejajar beriringan. Nah untuk itu, kita harus bisa menyeimbangkan pikiran kita, tentang apa yang bisa dipelajari dari masa lalu, apa yang akan kita capai di masa depan, dan mengerjakan sesuatu yang memang harus dikerjakan di masa sekarang.

Kemungkinan apa yang akan terjadi ketika kamu mengalami overthinking ini?

1. INSOMNIA

Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur (Ema A.M., Kusuma F.H.D., Widiani E., 2017). Kamu kemungkinan besar akan mengalami insomnia, misalnya ketika pikiranmu tak henti-hentinya berputar bahwa  esok hari ada wawancara untuk melamar kerja. Alhasil, kamu kurang tidur dan ketika kamu diwawancarai, kamu merasa tidak dalam kondisi optimal dan menyebabkanmu tidak percaya diri.

2. MENJADI KURANG KREATIF

Penelitian dari Inggris menemukan bahwa ketika otak kita melakukan proses kognitif yang tenang, kita menjadi lebih kreatif. Berpikir secara berlebihan yang dapat mengarah pada "kebiasaan mental", sebagaimana diutarakan dalam peneltian itu, pada dasarnya dapat membuatmu terjebak dan kehabisan gagasan atau solusi baru. Penelitian lain dari Stanford juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Partisipan diminta menggambar serangkaian gambar ketika mereka terhubung dalam Magnetic Resonance Imaging Machines (MRIs). Beberapa orang mudah untuk mengilustrasikan, beberapa sulit. Semakin sulit digambar, semakin keras partisipan berpikir, dan semakin kurang kreatif gambar mereka. Sementara disisi lain, semakin kurang berpikir, semakin kreatif gambar-gambar itu. Jadi, jika kita berpikir secara berlebihan, itu menjadi penghalang kreativitas. (Ries J., 2020) .  

3. SELALU MERASA KEKURANGAN ENERGI

Berpikir membutuhkan banyak energi, terutama untuk pikiran-pikiran negatif, lebih lagi ketika pikiran itu datang secara berlebihan. Ketika kita berpikir secara berlebihan dan membuat kita stres, tubuh kita memproduksi kortisol, yaitu hormon stres. Dalam jangka waktu yang panjang, pelepasan kortisol yang terus menerus dapat menguras dan mengakibatkan kehabisan tenaga. (Ries J., 2020).

4. TIDAK PERCAYA DIRI

Menurut saya ini adalah kemungkinan yang paling sering terjadi, pasalnya ketika kamu berpikir berlebihan terhadap sesuatu yang negatif akan terjadi, kamu akan takut melangkah dan sulit mengambil keputusan, karena ketakutanmu yang tidak nyata dan tidak realistis. Kemudian kamu akan selalu mencari validasi dari orang lain tentang diri kamu, karena kamu tidak percaya penilaianmu sendiri. Bukankah mengkritisi diri kita sendiri tentang segala hal dengan terlalu mendalam juga termasuk berpikir secara berlebihan? Apakah itu bahkan sangat penting?

Waduh, si-overthinking ini bisa berbuntut panjang ya readers. Ada beberapa cara untuk mengontrol diri kita, sehingga kita bisa dengan baik merespon ketika pikiran-pikiran yang berlebihan ini datang, salah satunya adalah dengan meditasi.  Eits, sebelum kesana, kamu harus tahu, ini adalah sesuatu yang wajar, bisa dialami siapapun, dan kadang kala datang tanpa keinginan kita. Maka dari itu, saya memilih kata berdamai dengan overthinking dibandingkan menjauhi overthinking.

  

Melalui meditasi kita bisa mempertegas jarak antara tubuh, jiwa, dan pikiran kita. Kenapa seperti itu? Karena kita seringkali lupa dengan esensi kita, yaitu sebuah roh yang termanifestasikan ke dalam tubuh fana. Maka dengan meditasi, kita bisa memberi jarak antara mind, body, and soul. Ada berbagai metode meditasi, ada meditasi afirmasi, mindfulness meditation, meditasi pernafasan, meditasi chakra dan lain-lainnya. Untuk meditasi-meditasi sederhana seperti metode afirmasi kamu bisa mencobanya sendiri, untuk meditasi pernafasan, dan chakra, saya menyarankan kamu untuk meminta bantuan profesional, karena meditasi bukan hal yang sepele ya readers. Meditasi butuh proses, kamu nggak bisa mendapatkan manfaat hanya dengan beberapa kali sesi meditasi, kamu harus melakukannya dengan rutin layaknya terapi.

Apa saja yang kamu dapat setelah rutin bermeditasi dengan baik? Ketika kamu bermeditasi, kamu dapat menenangkan pikiran dan menyingkirkan kelebihan informasi yang menumpuk dan turut mengakibatkan stres. Dilansir dari mayoclinic.org, beberapa ini adalah manfaat emosional yang didapat dengan meditasi seperti mendapatkan sudut pandang baru dari situasi yang membuatmu stres, berfokus pada masa sekarang, meningkatkan kesabaran, mengendalikan pikiran dan masih banyak lagi. Kemudian, ada sebuah studi yang menyimpulkan bahwa meditasi juga membantu pasien dengan penyakit kanker untuk meningkatkan kesejahteraan emosi dan fisik dan juga untuk mengurangi tekanan psikologis. (Roleau C.R., Garland S.H., Carlson L.E., 2015).

   

"I do not fix problems. I fix my thinking. Then problems fix themselves." -- Louise Hay   

Made Dega Partha Anantavijaya

NIM 202110230311593

Daftar Pustaka

Roleau C.R., Garland S.H., Carlson L.E. (2015). The impact of mindfulness-based intervention on symptom burden, positive psychological outcomes, and biomarkers in cancer patients.  Cancer management and research, 121-131.doi:10.2147/CMAR.S64165           

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/meditation/in-depth/meditation/art-20045858

Ema A.M., Kusuma F.H.D., Widiani E. (2017). Hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada remaja pengguna media sosial di MTS Muhammadiyah Malang. Nursing news, 2(3), 10-20. doi:1033366/nn.v2i3.563

https://www.huffpost.com/entry/overthinking-effects_l_5dd2bd67e4b0d2e79f90fe1b

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun