Menurut saya ini adalah kemungkinan yang paling sering terjadi, pasalnya ketika kamu berpikir berlebihan terhadap sesuatu yang negatif akan terjadi, kamu akan takut melangkah dan sulit mengambil keputusan, karena ketakutanmu yang tidak nyata dan tidak realistis. Kemudian kamu akan selalu mencari validasi dari orang lain tentang diri kamu, karena kamu tidak percaya penilaianmu sendiri. Bukankah mengkritisi diri kita sendiri tentang segala hal dengan terlalu mendalam juga termasuk berpikir secara berlebihan? Apakah itu bahkan sangat penting?
Waduh, si-overthinking ini bisa berbuntut panjang ya readers. Ada beberapa cara untuk mengontrol diri kita, sehingga kita bisa dengan baik merespon ketika pikiran-pikiran yang berlebihan ini datang, salah satunya adalah dengan meditasi. Â Eits, sebelum kesana, kamu harus tahu, ini adalah sesuatu yang wajar, bisa dialami siapapun, dan kadang kala datang tanpa keinginan kita. Maka dari itu, saya memilih kata berdamai dengan overthinking dibandingkan menjauhi overthinking.
 Â
Melalui meditasi kita bisa mempertegas jarak antara tubuh, jiwa, dan pikiran kita. Kenapa seperti itu? Karena kita seringkali lupa dengan esensi kita, yaitu sebuah roh yang termanifestasikan ke dalam tubuh fana. Maka dengan meditasi, kita bisa memberi jarak antara mind, body, and soul. Ada berbagai metode meditasi, ada meditasi afirmasi, mindfulness meditation, meditasi pernafasan, meditasi chakra dan lain-lainnya. Untuk meditasi-meditasi sederhana seperti metode afirmasi kamu bisa mencobanya sendiri, untuk meditasi pernafasan, dan chakra, saya menyarankan kamu untuk meminta bantuan profesional, karena meditasi bukan hal yang sepele ya readers. Meditasi butuh proses, kamu nggak bisa mendapatkan manfaat hanya dengan beberapa kali sesi meditasi, kamu harus melakukannya dengan rutin layaknya terapi.
Apa saja yang kamu dapat setelah rutin bermeditasi dengan baik? Ketika kamu bermeditasi, kamu dapat menenangkan pikiran dan menyingkirkan kelebihan informasi yang menumpuk dan turut mengakibatkan stres. Dilansir dari mayoclinic.org, beberapa ini adalah manfaat emosional yang didapat dengan meditasi seperti mendapatkan sudut pandang baru dari situasi yang membuatmu stres, berfokus pada masa sekarang, meningkatkan kesabaran, mengendalikan pikiran dan masih banyak lagi. Kemudian, ada sebuah studi yang menyimpulkan bahwa meditasi juga membantu pasien dengan penyakit kanker untuk meningkatkan kesejahteraan emosi dan fisik dan juga untuk mengurangi tekanan psikologis. (Roleau C.R., Garland S.H., Carlson L.E., 2015).
 Â
"I do not fix problems. I fix my thinking. Then problems fix themselves." -- Louise Hay  Â
Made Dega Partha Anantavijaya
NIM 202110230311593
Daftar Pustaka
Roleau C.R., Garland S.H., Carlson L.E. (2015). The impact of mindfulness-based intervention on symptom burden, positive psychological outcomes, and biomarkers in cancer patients. Â Cancer management and research, 121-131.doi:10.2147/CMAR.S64165 Â Â Â Â Â Â