Saya melangkah pergi dengan perasaan mantap, tenang dan optimis. dalam perjalanan, saya merenung, mengenang kembali kehidupan di masa kecil. Saya tiba-tiba diingatkan oleh satu suara. Presiden Indonesia tahun 2060 mungkin memang malas bangun pagi hari ini. Menteri Luar Negeri tahun 2062 mugkin memang mandi dengan penuh drama di awal abad 21 ini. Sekjen PBB tahun 2065 mungkin memang sering mengajukan pertanyaan dan permintaan tidak penting dan tidak menarik perhatian hari ini. Rektor UGM tahun 2055 mungkin memang bagian dari gerombolan pendongkel yang sulit menyantap sayur hijau pagi ini. Pemuka Agama yang disegani lintas iman di tahun 2070 mungkin memang sangat sulit memisahkan dirinya dengan game iPad mininya. Pemimpin masa depan mungkin memang hadir sebagai penjahat kecil hari ini. Pewaris peradaban ini mungkin memang berasal dari gerombolan bromocorah yang mengesalkan dan menguji kesabaran di satu pagi di tahun 2015. Mungkin saja memang demikian. Dan untuk semua itu, saya memilih untuk menjadi ayah yang lebai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H