Pada saat ini kita berada di kondisi dimana teknlologi merupakan suatu hal yang sangat lazim digunakan di kalangan masyarakat khususnya di kalangan remaja. Perkembangan IPTEK semakin lama akan semakin cepat dan semakin canggih dari tahun ke tahun. Untuk itu dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih ini dapat memiliki pengaruh terhadap kondisi masyarakat terkhususnya pada generasi terbaru yaitu Gen-Z. Dengan berkembangnya IPTEK cenderung menimbulkan dismilaritasi antara generasi muda dan generasi tua, karena bahwasannya pada generasi tua belum mengenal yang Namanya IPTEK untuk menunjang keseharian mereka.
Teknologi yang semakin canggih dapat mempengaruhi budaya bahkan karakter yang dimiliki oleh setiap individu. Untuk itu Peran agama disini sangatlah penting dalam menunjang Pendidikan karakter pada generasi muda saat ini salah satunya adalah melalui Brahma widya yang digunakan sebagai landasan berpikir.Â
Diambil dari sebuah kitab yaitu kitab Bhagavadgita menyebutkan bahwa, setiap manusia memiliki 2 sifat yakni sifat ke-devataan (daivi sampat) dan sifat kerasasaan (asuri sampat) yang dimana kedua sifat ini sangat menentukan karkater manusia.
Karakter merupakan nilai dasar yang membentuk kepribadian seseorang yang membentuk kepribadian seseorang berupa sikap, perilaku, motivasi, dan kemampuan yang terbentuk karena pengaruh keturunan dan pengaruh lingkungan serta merupakan kekuatan pendorong, penggerak, dan pembed mereka dari orang lain.
Permasalahan yang kerap dialami oleh Gen-Z adalah kurangan pendidikan karakter yang dimiliki oleh Gen-Z. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya IPTEK pada masyarakat yang membawa dampak pada generasi sekarang.Â
Berkembangnya IPTEK ini memang dapat membantu kita dalam kegiatan sehari hari seperti kita dapat dengan mudah berkomunikasi dan dapat dengan mudah mencari informasi dengan perangkat yang kita miliki. Namun dari kemajuan IPTEK ini ternyata juga memiliki dampak lain, sepeti budaya asing yang kerap masuk dengan mudah ke indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi nilai nilai yang sudah lama di terapkan di masyarakat seperti nilai agama,sosial dan budaya. Gen-Z merupakam salah satu sasarannya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih bisa dan lebih mahir digunakan oleh Gen-Z dibandingkan dengan generasi lama.
Kehidupan di era modern penuh dengan perubahan sosial yang pesat Apa yang terjadi di masyarakat saat ini sudah menjadi kebiasaan yang menimbulkan konflik nilai-nilai kehidupan manusia dan budaya khususnya dikalangan generasi muda remaja, dimana terjadi benturan nilai agama, tradisi dan adat istiadat yang pesat.Untuk mengatasi permasalahan karakter yang ada pada Gen-Z.Tentu saja dengan melaui pendidikan karakter juga salah satunya adalah melalui pendekatan agama. Dalam agama hindu ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan adalah Brahma widya. Â Mempelajari ilmu ilmu ketuhanan sangat penting bagi diri kita sendiri terutama untuk pendidikan karakter yang tentu saja akan membantu mengubah karkter kita menjadi lebih baik.
Orang yang berkarakter baik adalah orang yang mandiri. menggunakan nilai-nilai seperti kepercayaan diri, rasionalitas, logika, kreativitas dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, sabar, rela berkorban, berpikir positif, disiplin, antusias, energik, produktif. Orang itu juga tahu bagaimana harus bertindak lebih baik atau lebih tinggi, dan individu mampu bertindak sesuai dengan kemampuan dan hati nuraninya.Â
Karakter merupakan pencapaian perkembangan yang baik sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika dan moral). Keterampilan ini bisa hidup ditanamkan dengan mengajarkan agama yang mengedepankan kemapanan pendidikan agama yang dimana bidang yang patut mendapat perhatian Apalagi dengan pendidikan agama sebagai landasannya, kita akan bisa memulainya Orang yang bertakwa dan mampu bertahan di tengah banjir modernisasi ini.
Di era saat ini Pendidikan merupakan sebuah kunci utama yang dapat membatu perkembangan karakter manusia khusunya bagi para remaja saat ini. Globalisasi dan kemajuan teknologi yang terus berkembang membuat karakter karakter yang dimiliki generasi sekarang jauh berubah dari generasi sebelumnya. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan mempelajari lebih dalam tentang ilmu keagamaan. Dalam agama hindu kita menyebutnya dengan Brahma Widya. Brahma widya atau yang biasa disebut dengan Brahmatattva Jnana yang dimana brahma memiliki arti Tuhan, julukan yang diperuntukkan kepada sang pencipta sebagai sang pemberi kehidupan kepada ciptaan-Nya. Brahma widya juga memiliki istilah dalam Bahasa sansekerta yang artinya sama dengan teologi , yang dimana dalam Bahasa Yunani teologi berasal dari akar kata theologia yang dibentuk dari kata theos berarti Tuhan dan logos berate wacana atau ilmu.
Permasalahan karkter yang kerap dialami oleh Gen-Z sangat berbeda dari generasi sebelumnya . Gen-Z cenderung memiliki sikap yang menunjukan bahwa media social adalah gambaran merek di masa yang akan dating.Â
Menurut Artikel Bruce Tulgar dan RaimakerThingking Gen-Z merupakan generasi yang tidak pernah mengetahui lingkungan dan merasa benar benar asing dengan orang disekitarnya. Hal ini dapat membahayakan karkater yang dimiliki oleh Gen-Z yang di mana dapat dengan mudah terpengaruh oleh media social yang kita tidak bisa tau dia sedang menonton apa dan beromunikasi dengan siapa. Untuk itu kita dapat mencegahnya dengan pendekatan agama. Di dalam brahma widya dobahas tentanf Tuhan Yang Maha esa , ciptaanya, seperti manusia dan alam semesta yang dimana termasuk dalam konsep monotheisme, pantheisme, dinamisme dll.
Salah satunya adalah pantheisme, pantheisme mengajarkan bagaimana kita bisa sejajar dan sejalan dengan alam sekitar serta makhluk ciptaanya. Hal ini dapat menjadi konsep teguh yang dapat di pegang oleh Gen-Z, salah satu cara mewujudkannya adalah dengan menerapkan panca sradhya yang dimana salah satu bagiannya adalah Kharma Phala.Â
Kharma phala mengajarkan kita sebuah konsep yaitu apabila kita berbuat kebaikan kepada seseorang baik itu kepada sesame kita ataupun kepada hewan sekalipun percayalah bahwa suatu saat nanti kita akan mendapatkan hal yang baik pula atau hal yang lebih baik pula dari apa yang kita berikan sebelumnya, namun apabila kita melakukan hal yang jahat kepada sesorang maka kita akan mendapatkan hal yang sama yang kita lakukan kepadaa orang tersebut. Hal ini dapat dilakukan tentu saja dengan adanya sebuah komunikasi yang di lakukan kedua pihak untuk melakukan hal tersebut,jika tidak melakukan komunikasi bagaiman bisa kita melakukan perbuatkan yang baik kepada seseorang. Hal ini secara tidak langsung akan membangun kedekatan antara kedua pihak dan juga membangun hubungan social yang baik antara kedua pihak.
Konsep brahma widya selanjutnya yang dapat menguatkan karakter pada Gen-Z adalah konsep Monotheisme. Monotheisme memiliki makna bahwa meyakini adanya satu tuhan. Dengan perkembangan IPTEK yang semakin canggih dan saran komunikasi yang semakin mudah untuk di akses, banyak orang dari generasi sekarang sangat mudah di pengaruhi oleh ajaran ajaran yang sangat berlawanan dengan Tuhan. Untuk memperkuat dan mempertegas karakter yang ada pada Gen-Z kita perlu menerapkan konsep dan meyakini bahwa mereka hanya memili satu tuhan baik dari agama manapun mereka berasal, seperti dalam ajaran agama hindu kita menyebutnya dengan Monotheisme.
Brahmawidya adalah istilah dalam Bahasa sansekerta yang artinya sama dengan teologi yang dimana memiliki pengertian ilmu yang mempelajari tentang Tuhan. Dalam Bahasa Yunani teologi ini sendiri berasal dari sebuah kata yaitu kata theologia yang dimana dibentuk dari kata theos yang berarti Tuhan dana logos yang memiliki arti wacana ilmu. Brahmawidya juga disebut dengan Brahmatattva Jnana. Julukan yang diberikan untuk Tuhan sebagai sosok ang memebrikan kehidupan pada ciptaan-Nya.Â
Dalam Brhmawidya membahas tentang Tuhan Yang Maha Esa , ciptaannya  termasuk isi dalam alam semestanya, seprti yang biasa kita sebut konsep ketuhanan yaitu Monotheisme yang memiliki arti adanya satu tuhan, pantheisme yang memiliki arti kesejajaran dan kesejalanan dengan alam sekitar dan dengan ciptannya, dinamisme yang memiliki arti kekuatan gaib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H