Menurut Artikel Bruce Tulgar dan RaimakerThingking Gen-Z merupakan generasi yang tidak pernah mengetahui lingkungan dan merasa benar benar asing dengan orang disekitarnya. Hal ini dapat membahayakan karkater yang dimiliki oleh Gen-Z yang di mana dapat dengan mudah terpengaruh oleh media social yang kita tidak bisa tau dia sedang menonton apa dan beromunikasi dengan siapa. Untuk itu kita dapat mencegahnya dengan pendekatan agama. Di dalam brahma widya dobahas tentanf Tuhan Yang Maha esa , ciptaanya, seperti manusia dan alam semesta yang dimana termasuk dalam konsep monotheisme, pantheisme, dinamisme dll.
Salah satunya adalah pantheisme, pantheisme mengajarkan bagaimana kita bisa sejajar dan sejalan dengan alam sekitar serta makhluk ciptaanya. Hal ini dapat menjadi konsep teguh yang dapat di pegang oleh Gen-Z, salah satu cara mewujudkannya adalah dengan menerapkan panca sradhya yang dimana salah satu bagiannya adalah Kharma Phala.Â
Kharma phala mengajarkan kita sebuah konsep yaitu apabila kita berbuat kebaikan kepada seseorang baik itu kepada sesame kita ataupun kepada hewan sekalipun percayalah bahwa suatu saat nanti kita akan mendapatkan hal yang baik pula atau hal yang lebih baik pula dari apa yang kita berikan sebelumnya, namun apabila kita melakukan hal yang jahat kepada sesorang maka kita akan mendapatkan hal yang sama yang kita lakukan kepadaa orang tersebut. Hal ini dapat dilakukan tentu saja dengan adanya sebuah komunikasi yang di lakukan kedua pihak untuk melakukan hal tersebut,jika tidak melakukan komunikasi bagaiman bisa kita melakukan perbuatkan yang baik kepada seseorang. Hal ini secara tidak langsung akan membangun kedekatan antara kedua pihak dan juga membangun hubungan social yang baik antara kedua pihak.
Konsep brahma widya selanjutnya yang dapat menguatkan karakter pada Gen-Z adalah konsep Monotheisme. Monotheisme memiliki makna bahwa meyakini adanya satu tuhan. Dengan perkembangan IPTEK yang semakin canggih dan saran komunikasi yang semakin mudah untuk di akses, banyak orang dari generasi sekarang sangat mudah di pengaruhi oleh ajaran ajaran yang sangat berlawanan dengan Tuhan. Untuk memperkuat dan mempertegas karakter yang ada pada Gen-Z kita perlu menerapkan konsep dan meyakini bahwa mereka hanya memili satu tuhan baik dari agama manapun mereka berasal, seperti dalam ajaran agama hindu kita menyebutnya dengan Monotheisme.
Brahmawidya adalah istilah dalam Bahasa sansekerta yang artinya sama dengan teologi yang dimana memiliki pengertian ilmu yang mempelajari tentang Tuhan. Dalam Bahasa Yunani teologi ini sendiri berasal dari sebuah kata yaitu kata theologia yang dimana dibentuk dari kata theos yang berarti Tuhan dana logos yang memiliki arti wacana ilmu. Brahmawidya juga disebut dengan Brahmatattva Jnana. Julukan yang diberikan untuk Tuhan sebagai sosok ang memebrikan kehidupan pada ciptaan-Nya.Â
Dalam Brhmawidya membahas tentang Tuhan Yang Maha Esa , ciptaannya  termasuk isi dalam alam semestanya, seprti yang biasa kita sebut konsep ketuhanan yaitu Monotheisme yang memiliki arti adanya satu tuhan, pantheisme yang memiliki arti kesejajaran dan kesejalanan dengan alam sekitar dan dengan ciptannya, dinamisme yang memiliki arti kekuatan gaib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H